Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca IPO, 2 Eksekutif Uber Minggat Karena ....

Pasca IPO, 2 Eksekutif Uber Minggat Karena .... Kredit Foto: Reuters/Shannon Stapleton
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasca mendapatkan hasil yang tidak maksimal pada IPO, dua ekskutif Uber meninggalkan perusahaan itu sebulan kemudian. Mereka adalah Chief Operating Officer Barney Harford dan Chief Marketing Officer Rebecca Messina.

Uber (UBER) telah mengonfirmasi kabar itu pada Jumat lalu. Menurut laporan CNN beberapa waktu lalu (7/6/2019), CEO Uber, Dara Khosrowshahi mengatakan, Harford keluar karena kemajuan yang sudah diraih Uber selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Usai IPO, Persaingan Uber dan Lyft Berlanjut

"Secara internal ataupun eksternal, Uber sudah berada di tempat yang jauh lebih baik, saya banyak terlibat dalam operasional bisnis saat ini. Mengingat hal tersebut, Barney dan saya telah sepakat, peran COO tak lagi masuk dan dia memutuskan untuk pergi," jelasnya. Namun, Harford masih akan bertahan sampai 1 Juli mendatang.

Sebagai bagian dari perombakan kepemimpinan, dua eksekutif tambahan (satu mewakili tim Uber Eats, sedangkan yang lainnya mewakili bisnis berbagi tumpangan) akan melapor langsung ke Khosrowshahi.

Di sisi lain, Messina baru bekerja selama sembilan bulan. Khosrowshahi mengatakan, kepergian Messina merupakan hasil dari keputusan untuk menggabungkan tim pemasaran, komunikasi, dan kebijakannya menjadi satu, yang akan dipimpin oleh Jill Hazelbaker, yang telah berada di perusahaan tersebut sejak 2015.

Khosrowshahi berkata, "Tidak pernah ada waktu yang tepat untuk mengumumkan perubahan seperti itu, tetapi dengan IPO Uber baru-baru ini, saya merasa ini merupakan momen yang baik untuk menyederhanakan tim kami."

Baca Juga: Uber Segera Debut "Uber Air"

Sebelumnya, debut Wall Street yang sangat dinanti oleh Uber berubah menjadi bencana ketika dibuka pada hari pertama dengan harga US$42 per saham, di bawah harga IPO sebesar US$45.

Perusahaan harus berjuang untuk memenangkan investor Wall Street yang cemas atas sejarah kerugian perusahaan yang memperlambat pertumbuhan pendapatan. Selain itu, meningkatnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China juga menambah daftar kekhawatiran para investor itu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: