Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Dukung G20 Perbaiki Ekonomi Global dan Digitalisasi Perdagangan

Indonesia Dukung G20 Perbaiki Ekonomi Global dan Digitalisasi Perdagangan Kredit Foto: Kementerian Perdagangan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia mendukung G20 untuk memperbaiki ekonomi global dan digitalisasi perdagangan. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat memimpin delegasi Indonesia pada Pertemuan Menteri Perdagangan Negara Anggota G20 pada 8-9 Juni 2019 di Tsukuba, Ibaraki, Jepang.

Menteri Enggar menjelaskan, Pertemuan Tingkat Menteri ini menghasilkan kesepakatan utama mengenai pentingnya peran G20 dalam mengurangi ketegangan perdagangan global dan memberikan sinyal positif bagi dunia usaha melalui dorongan politis yang kuat bagi peningkatan fungsi WTO.

"Kesepakatan ini merupakan respons dari kondisi ekonomi global yang tengah menurun akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang terjadi saat ini," jelasnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/6/2019).

Baca Juga: G20 Apresiasi Pembangunan Pertanian di Indonesia

Kesepakatan ini, lanjut Mendag, ini akan menjadi masukan bagi para pemimpin G20 pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang dijadwalkan berlangsung pada 28-29 Juni 2019 di Osaka, Jepang.

Selain itu, ada tiga pesan utama dari Presidensi Jepang dalam Forum G20 tahun ini. Pertama, perlunya kerja sama negara-negara anggota G20 di sektor perdagangan dan investasi guna mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi global. Perdagangan dan investasi merupakan mesin utama penggerak pertumbuhan, produktivitas, inovasi, dan penyediaan lapangan kerja.

Selanjutnya, memutakhirkan aturan pengaturan subsidi di sektor industri, serta terakhir terkait pentingnya memberikan arah dari isu reformasi WTO.

Menurut Mendag, Indonesia memandang reformasi WTO sebagai hal penting untuk memulihkan sistem perdagangan multilateral dan mengembalikan kredibilitas WTO.

"Hal utama yang menjadi fokus dan prioritas saat ini adalah mekanisme penyelesaian sengketa (Dispute Settlement Mechanism) dan pemilihan anggota badan majelis banding (Appellate Body). Peningkatan fungsi perundingan juga harus fokus pada isu yang belum terselesaikan di putaran Doha, seperti pertanian, perikanan, dan perlakukan khusus dan berbeda," tuturnya.

Pada KTT G20 ini, isu perdagangan digital dibahas untuk pertama kalinya. Negara-negara anggota G20 memandang transformasi digital berperan penting dalam menghasilkan peluang maupun tantangan bagi perdagangan saat ini.

Baca Juga: Hadir di KTT G20, Menkeu Siapkan Strategi Pajak Facebook dan Google

Dalam pembahasan ini, Mendag menyampaikan, Indonesia tetap mengedepankan pentingnya untuk tetap menghormati peraturan dan regulasi yang berlaku di suatu negara, khususnya terkait pergerakan arus data dan informasi perdagangan, dalam mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

"Penyimpanan dan pengamanan data strategis di dalam negeri menjadi hal utama. Selain itu, kita perlu memberikan perhatian khusus pada mereka yang rentan secara ekonomi, termasuk UMKM sehingga perdagangan digital dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yang inklusif," pungkas Mendag.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: