Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teknologi Blockchain, Si Rentan yang Penuh Potensi

Teknologi Blockchain, Si Rentan yang Penuh Potensi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah resistensi yang muncul di sejumlah negara, teknologi blockchain terbukti sukses mencuri perhatian masyarakat sehingga tetap mampu berkembang dengan segala keterbatasannya dalam sejumlah aspek. Berbagai keutamaan seperti sistem kerjanya yang sangat transparan dan sifat datanya yang permanen sehingga relatif sulit untuk diretas menjadi salah satu daya tarik bagi sejumlah pihak untuk mulai menggunakan blockchain dalam sistem kinerjanya. Meski demikian, sebagai sebuah sistem baru, blockchain juga dinilai masih sangat rentan.

Pandangan tersebut di atas disampaikan oleh pakar komputer asal Massachusetts Institute of Technology (MIT), Profesor Stuart Madnick, kepada Wall Street Journal, beberapa waktu lalu. Pandangan itu oleh Madnick didasarkan pada hasil penilitian atas sejumlah kasus peretasan terhadap sistem blockchain yang terjadi antara tahun 2011 sampai tahun 2018 lalu dengan sejumlah aspek, mulai dari transparansi, kendali distribusi, anonimitas hingga keunggulan teknik.

“Meski blockchain disebut memiliki karakter transparan, di mana partisipan dapat berperan di dalam sistem, namun tetap ada sejumlah pihak yang berniat buruk dan memungkinkan untuk meretasnya,” ujar Madnick, dalam pernyataannya tersebut.

Baca Juga: Lewat Blockchain, Kodak Rambah Bisnis Manajemen Data Digital

Menurut Madnick, sifat blockchain yang sistem kendalinya terdistribusi ke banyak pihak juga sekaligus menjadi kelemahan lantaran tidak bisa seketika dipadamkan manakala terindikasi adanya sebuah gangguan. Dalam sistem bursa efek di industri pasar modal, misalnya, ada entitas sentral yang memegang kendali dan setiap saat bisa mengambil tindakan ketika terjadi sebuah gangguan, salah satunya dengan mematikan sistemnya sebagian maupun keseluruhan.

“Dengan sistem blockchain yang tersebar ke banyak titik, terdesentralisasi, maka mustahil dilakukannya pemadaman,” tutur Madnick.

Madnick menegaskan, masyarakat dan seluruh pihak yang resistance tidak mengesampingkan beragam keunggulan yang menjadi potensi blockchain untuk terus dikembangkan di kemudian hari. Justru dengan penggunaannya yang kian massif di masyarakat diharapkan dapat membantu para pegiat blockchain untuk meningkatkan sistem sekuritisasinya sehingga dapat mereduksi potensi peretasan yang ada.

“Tetap juga harus diakui bahwa blockchain merupakan produk baru yang menjanjikan secara keamanan dan Teknik enkripsinya, sehingga layak untuk terus dikembangkan. Namun jangan lupa bahwa sebagai sebuah sistem baru, blockchain tetap rentan sehingga semua pemakainya perlu waspada,” tegas Madnick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: