Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalau China Menarik Dananya dari US Treasury Bond, Maka…..

Kalau China Menarik Dananya dari US Treasury Bond, Maka….. Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perang Dagang AS-China benar-benar membuat resah China. Setelah perusahaan-perusahaan AS dan Inggris, kini perusahaan Jepang, Tokyo Electron ikut memboikot Huawei. Seperti dikutip dari Reuters, pemasok peralatan manufaktur semiconductor terbesar no.3 di dunia ini tidak akan mensuplai Huawei lagi.

Lalu, bagaimana cara China membalas? Di antara berbagai jurus, dalam perang dagang dengan AS tersebut, China sebenarnya mempunyai “senjata nuklir”. Apa itu? Yakni menarik dananya dari surat berharga yang dikeluarkan Pemerintah AS (US treasury Bond).

Walaupun gerakan ini rada setengah bunuh diri bagi China, tapi dampaknya luar biasa bagi pasar finansial global. Demikian dikatakan Sourabh Gupta, senior fellow pada Institute China-America Studies di Washington kepada laman rt.com.

Baca Juga: China Peringatkan Perusahaan yang Dukung Larangan Huawei di AS

“Dalam kasus ini, akan ada kekacauan besar dalam pasar uang global, lalu merambah ke pasar ekuitas,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa pengaruhnya terhadap suku bunga akan signifikan.

“Setelah kekacauan yang besar, selanjutnya kondisi akan mandeg,”. Yang memprihatinkan adalah sentiment pasar finansial, bukan khusus masalah tingkat suku bunga.

China saat ini memiliki US$1,13 triliun dalam US Treasury, dari total US$22 triliun outstanding. Tapi jumlah itu hanya setara dengan 17,7 persen dari berbagai securities yang dimiliki pemerintah asing, berdasarkan data dari Treasury and the Securities Industry serta Financial Market Association.

China sempat menarik sejumlah dana dari pasar obligasi (bond) AS sebesar empat persen selama 12 bulan terakhir. Tapi posisinya tetap paling atas sebagai pemegang bond AS di antara berbagai negara asing.

Gupta mengatakan jika perang dagang memburuk, dia tidak berpikir bahwa Beijing akan benar-benar berhenti membeli surat hutang AS.

“Banyak cara untuk melakukan pembalasan, misalnya memboikot barang-barang dari AS. Sampai China punya mata uang yang diakui secara internasional, China tidak akan dapat meninggalkan pasar hutang AS…… Kalau nekat, bisa menghancurkan diri sendiri," pungkasnya.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Akan Turunkan PDB Global US$600 Miliar

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: