Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Alami Kerugian, Mitra Investindo Tak Bagi Dividen

Masih Alami Kerugian, Mitra Investindo Tak Bagi Dividen Kredit Foto: Nadya Zul El Nuha
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mitra Investindo Tbk memilih untuk tidak membagikan dividen pada laba tahun buku 2018.  Sebab kendati meraih laba (rugi) sebesar Rp7,42 miliar,secara keseluruhan perusahaan masih mengalami rugi bersih komprehensif sebesar Rp6,93 miliar. Dengan demikian akumulasi kerugian perusahaan menjadi sebesar Rp170, 68 miiliar.

“Tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham dikarenakan laba tahun berjalan digunakan untuk menutup akumulasi kerugian perusahaan dan entitas anak,”seperti dikutip Warta Ekonomi dalam hasil Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan (RUPST) pada Selasa (11/6/2019).

Dalam RUPST, pemegang saham juga menyetujui untuk mengangkat kembali Mohamad Noer sebagai Presiden Komisaris dan Marcel Han Liong Tija sebagai Komisaris.  Serta mengangkat Salis.S.Aprilian sebagai Komisaris (merangkap Komisaris Independen).

Baca Juga: Diputusin Pertamina, Mitra Investindo Siap Move On

Sementara itu Presiden Direktur Mitra Investindo,Sugi Handoko mengatakan dalam periode lima tahun terakhir ini, perseroan masih terus berjuang mempertahankan kelangsungan usaha ditengah industri migas yang belum sepenuhnya pulih. Aktivitas operasional entitas anak Goldwater Linda Sele terhenti di penghujung tahun 2018, dengan tidak diperpanjangnya kontrak TAC PEP-IBN Linda Sele.

Afiliasi perseroan, Mentari Garung Energy Limited masih dalam tahap eksplorasi sedangkan PT Indelberg Oil Indonesia yang mengelola Lapangan Minyak Benakat Barat belum dapat memberikan pendapatan dividen dikarenakan masih terdapatnya penyelesaian sisa Komitmen Pasti serta beban hutang bank yang cukup signifikan.

Baca Juga: Jika Tak Segera Dapat Kontrak Baru, Apa Kabar Mitra Investindo?

Keadaan diatas tercermin dalam laporan konsolidasian 2018, dimana perseroan mencatat penjualan segmen migas dari operasi yang dilanjutkan entitas anak sebesar Rp34,96 miliar.Perseroan juga mencatat rugi selisih kurs entitas anak sebesar Rp14,81 miliar, sehingga perseroan mencatat rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp6,93 miliar.

Di pihak lain, operasi yang dihentikan memberikan kontribusi laba tahun berjalan sebesar Rp7,48 miliar yang berasal dari keuntungan dari penjualan segmen usaha granit kepada pihak ketiga, sehingga menghasilkan laba bersih Rp5,30 per saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: