Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Jadi Lulusan Program Alibaba Business School? Ini Syarat dan Waktu Pendaftarannya!

Mau Jadi Lulusan Program Alibaba Business School? Ini Syarat dan Waktu Pendaftarannya! Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak eFounders Fellowship pertama digelar tahun lalu, Alibaba Business School dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) telah melatih 212 pendiri startup, termasuk 28 pendiri asal Indonesia.

Pendiri dari Warung Pintar, Sayur Box, STOQO, Shipper, Hadiah, Everhaus Capital, Simply Dots, Bizzy Indonesia, Sociobuzz.com, Taralite, Awan Tunai, dan Pickpack telah mengikuti program ini sebagai angkatan-angkatan sebelumya.

Kini, Alibaba Business School dan UNCTAD kembali membuka pendaftaran untuk kelas Asia eFounders Fellowship berikutnya yang akan diadakan di Hangzhou, China, 2-12 Desember 2019. Periode pendaftaran akan berakhir pada 7 Oktober 2019.

Baca Juga: Alibaba Business School Luluskan 48 Pendiri Startup, Terbanyak dari Indonesia

"Program eFounders Fellowship terbuka untuk semua pendiri startup di Indonesia yang telah beroperasi setidaknya dua tahun. Prioritas akan diberikan untuk pendiri perempuan dan mereka yang berusia di bawah 35 tahun," demikian tulis pihak Alibaba Business School dalam rilisnya.

Para peserta dari beragam negara nantinya mengikuti pelatihan selama 11 hari menggunakan ekosistem Alibaba sebagai model studi untuk mendapatkan wawasan tentang faktor-faktor kesuksesan dan tantangan utama dari kisah pertumbuhan Alibaba Group.

Jack Ma, pendiri dan Executive Chairman Alibaba Group, sendiri merupakan penasehat khusus UNCTAD untuk pengusaha muda dan usaha kecil, yang berkomitmen memberdayakan 1.000 pengusaha dari negara-negara berkembang agar memanfaatkan ekonomi digital untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang inklusif.

Program ini terdiri dari sesi kuliah dan kunjungan lapangan yang akan memberikan peserta pemahaman yang lebih dalam tentang ekosistem ekonomi digital di China dan bagaimana mereka dapat menerapkan ide-ide ini ke dalam bisnis mereka sendiri sehingga menghasilkan dampak yang lebih besar di negara asal mereka.

Dengan menyinergikan rencana bisnis mereka terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDG), para pengusaha juga bisa mengembangkan rasa tanggung jawab sosial.

Menurut Wakil Presiden Alibaba Group, Brian Wong, setelah lulus, program ini dilanjutkan dengan komitmen selama dua tahun bagi para eFounders fellows -sebutan mereka yang telah lulus program- untuk menerapkan pembelajaran ini dengan menciptakan dampak positif bagi komunitas mereka.

Baca Juga: Startup Harus Tahu! Hal yang Perlu Dicermati Sebelum Lakukan Scaling

"Pada saat yang sama, mereka juga menjadi bagian dari komunitas global yang saling mendukung, menguatkan, dan menjajaki berbagai kolaborasi regional dan global," ujar Bria.

Arlette Verploegh, Koordinator Program eFounders Fellowship di UNCTAD, menambahkan, "Program ini adalah bagian dari upaya kami agar proses digitalisasi bisa mendukung pembangunan negara. Setelah menyelesaikan program, peserta akan menciptakan lingkungan e-commerce yang inklusif."

"Di tingkat nasional, mereka bisa berperan sebagai inisiator yang memasukkan poin-poin SDG dalam rencana bisnis mereka, dan menyebarkan ilmu yang mereka pelajari sebagai eFounders Fellows," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: