Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Saham Global dan Emas Turun, Sementara Minyak Naik

Harga Saham Global dan Emas Turun, Sementara Minyak Naik Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham-saham AS secara umum ditutup melemah pada Jumat kemarin sejalan dengan langkah investor menunggu hasil meeting The Fed yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan. Sementara konfrontasi AS-Iran di Teluk Oman yang menambah ketidakpastian geo politik, membuat harga minyak meningkat.

Situasi perang dagang AS-China juga turut menambah bobot ketakutan investor. Di China melemahnya bursa akibat turunnya permintaan chip dari Broadcomm Inc dianggap sebagai tanda-tanda melemahnya perekonomian akibat penerapan tarif kedua negara.

Meeting The Fed, pada Selasa dan Rabu, dianggap momen yang sangat penting bagi Wall Street. Saham-saham bisa turun jika The Fed gagal memenuhi ekspektasi dari para regulator yang berharap ada penurunan suku bunga acuan.

Baca Juga: Desak BI Turunkan Suku Bunga, OJK: Agar Pengusaha Lebih Kondusif!

“Terjadi kekurangan informasi untuk bertransaksi dan magnitude pentingnya keputusan The Fed mempengaruhi perdagangan. Kita tak ingin ada pada posisi di depan sesuatu yang besar, tapi kita tak tahu arahnya kemana,” ujar Brian Battle, direktur perdagangan pada Performance Trust Capital Partners di Chicago, sebagaimana dilansir Reuters.

Data perdagangan ritel yang psotif membantu meningkatkan nilai US$ dan hasil dari Treasury dalam jangka pendek.

Dow Jones Industrial Average turun 17,16 poin, atau 0,07 persen menjadi 26.089,61, S&P 500 turun 4,66 poin, atau 0,16 persen menjadi 2.886,98 dan Nasdaq Composite jatuh 40,47 poin, atau 0,52 persen, menjadi 7.7796,66.

Baca Juga: Saham Anjlok, CEO Uber Yakinkan Karyawannya Lewat Email, Begini Isinya

Indeks MSCI seluruh dunia turun 0,33 persen, sementara indeks Pan-European STOXX 600 turun 0,40 persen.

Meningkatnya kehawatiran tentang konflik AS-Iran di Teluk menyebabkan minyak crude meningkat. US crude naik 0,44 persen menjadi US$52,51 per barel, sementara Brent future naik 1,1 persen menjadi US$62,01 per barel.

Sementara indeks dollar mencapai puncak tertingginya dalam dua minggu ini pada Jumat (14/6) setelah data perdagangan ritel menurun, khawatir perekonomian AS menurun secara tajam.

Dollar Index naik 0,58 persen, sementara euro turun 0,61 persen menjadi US$1,1206.

Harga emas turun setelah mencapai harga tertinggi dalam 14 bulan terakhir.

Harga spot emas turun 0,1 persen menjadi US$1.341,23 per ons.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: