Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Regenerasi PDIP, Langkah Jokowi Terganjal Trah Sukarno

Regenerasi PDIP, Langkah Jokowi Terganjal Trah Sukarno Kredit Foto: Twitter: @PDI_Perjuangan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, menilai percepatan Kongres PDI-Perjuangan (PDIP) membuka peluang adanya regenerasi kepemimpinan bagi partai tersebut.

Ia menyebut nama Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki peluang masuk dalam bursa calon Ketum PDIP. Namun, langkah Jokowi terganjal untuk menjadi Ketum PDIP karena bukan keturunan Presiden RI Sukarno.

"Tapi problemnya Jokowi bukan trah biologis Sukarno," katanya kepada wartawan, Minggu (16/6/2019).

Baca Juga: Kongres Dipercepat, PDI Perjuangan Ingin Ganti Posisi Megawati?

Lanjutnya, berdasarkan survei, Jokowi mempunyai peran besar mendongkrak elektabilitas PDIP di Pemilu 2019 karena faktor coattail effect. PDIP di Pileg 2019 berdasarkan penghitungan KPU ditetapkan meraih 27.053.961 suara atau setara dengan 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah

"(Regenerasi) tergantung selera hati teman-teman di PDIP," katanya lagi.

Lebih lanjut, di satu sisi, mungkin saja fungsionaris PDIP tetap akan mendaulat Megawati melanjutkan kepemimpinan sebagai ketua umum karena putri Bung Karno itu merupakan simbol ideologis PDIP.

"Di bawah Megawati PDIP bisa bertahan signifikan dalam habitus yang berbeda, baik sebagai oposisi maupun sebagai penguasa, sama kuatnya," katanya.

Baca Juga: Putra SBY Akan Duet dengan Putri Megawati di 2024?

Namun, di sisi lain juga, ia mengatakan peluang regenerasi juga terbuka. Apabila kader dan fungsionaris PDIP serta Megawati menghendaki adanya penerus, maka nama yang paling kuat menggantikan Mega menurutnya adalah putri Megawati, Puan Maharani.

"Nama Puan Maharani dianggap paling representatif karena mewarisi dua hal penting. Yakni, sebagai anak biologis dan ideologis Megawati untuk melanjutkan trah Sukarno," ujarnya.

Apalagi, sambungnya, Puan digadang-gadang sebagai kandidat kuat Ketua DPR periode 2019-2020. "Suka tak suka, PDIP itu adalah partai yang lekat dengan trah Soekarno dan tradisi Marhaen," jelasnya.

Selain Puan, putra Megawati, Prananda Prabowo, juga berpeluang menggantikan Megawati sebagai Ketua Umum. Tetapi jika disandingkan dengan nama Puan, menurutnya nama Puan lebih santer dikaitkan dengan regenerasi tersebut.

Baca Juga: Puan Maharani: Alhamdulillah, Tunggu Real Count KPU

Sebelumnya, PDIP mengumumkan percepatan Kongres V PDIP di Bali yang sedianya dihelat 2020 menjadi dilaksanakan Agustus tahun ini. PDIP akan terlebih dulu menggelar Rakernas IV di Jakarta. Undangan rakernas diteken Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: