Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Bursa Minta Klub Bola Lain Tiru Bali United

Bos Bursa Minta Klub Bola Lain Tiru Bali United Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) pemilik klub sepakbola Bali United telah resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Bali United menjadi klub sepakbola pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa. 

 

“Bali United yang berada di bawah naungan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk menjadi klub sepakbola pertama di indonesia dan bahkan pertama di asean yang melepas sahamnya di publik melalui pencatatan saham di BEI. Merupakan suatu langkah dan prestasi yang luar biasa, untuk itu kita berikan apresiasi yang luar biasa ke Bali  United,” kata Bos BEI, Inarno Djajadi, di Jakarta, Senin (17/6/2019).

 

Baca Juga: Jadi Klub Bola Pertama di BEI, Saham Bali United Melambung Tinggi

 

Ia berharap kedatangan klub sepakbola Bali United di pasar modal Indonesia pun akan dapat menginspirasi klub sepakbola lainnya untuk menjadi perusahaan tercatat di BEI. 

 

“Semoga dengan tercatatnya saham BOLA pada hari ini dapat menjadi alternatif bagi para investor pasar modal, dan kami harapkan perusahaan sejenis dari klub bola lainnya ikut turut melantai di BEI mengikuti jejak PT Bali Bintang Sejahtera Tbk untuk meramaikan pasar modal indonesia dan meramaikan sepakbola di negara kita ini,” ujarnya.

 

Selain itu, Inarno meminta setelah mencatatkan saham, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk dapat menerapkan pola tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) mencakup aspek tranparansi, accountability, independensi, responsibility dan fearness. 

 

“Diantaranya melakukan keterbukaan informasi baik ke regulator dan publik serta memastikan terselenggaranya kepatuhan yang ada di pasar modal,” pungkasnya. 

 

Baca Juga: IPO, Saham Bali United Diborong Fans

 

Sebagai informasi, BOLA ini melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp175 per saham. Sehingga, perseroan meraup dana Rp350 miliar dari aksi tersebut. 

 

Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk investasi, memperkuat struktur permidalan di entitas anak dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: