Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stock Connect: Listing di Inggris, Jual Saham di China

Stock Connect: Listing di Inggris, Jual Saham di China Kredit Foto: Antara/Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ini kabar baik. Perusahaan yang terdaftar di Inggris akan dapat menjual saham di China mulai Senin (17/6/2019) dengan peluncuran proyek London-Shanghai Stock Connect yang telah lama ditunggu-tunggu. Menteri Keuangan Inggris, Philip Hammond menyebutkan bahwa proyek ini merupakan kesempatan untuk memperdalam "konektivitas global".

Sebagaimana dilansir dari laman Reuters, di bawah stock connect ini, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Shanghai dapat mengumpulkan dana segar melalui pasar saham London. Sementara perusahaan-perusahaan Inggris dapat memperluas sumber investor mereka dengan menjual saham yang ada di Shanghai.

Proyek ini sebenarnya akan dimulai pada Desember tahun lalu dengan pencatatan broker China Huatai, yang didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd, namun pencatatan tersebut tertunda saat-saat terakhir.

Baca Juga: Alibaba Resmi Ajukan Listing Sekunder, Begini Respons Bursa Hongkong

Huatai Securities Co Ltd kemudian secara efektif meluncurkan Connect awal bulan ini melalui pengumuman rencana untuk mengumpulkan uang di London Stock Exchange (LSE).

Huatai, salah satu broker terbesar di China, diperkirakan akan melakukan debutnya di pasar London pada 17 Juni, dan menjadi perusahaan pertama yang berdagang melalui proyek London-Shanghai Stock Connect.

Mulai Senin, investor London akan mendapatkan kesempatan untuk berdagang Global Depositary Receipts (GDR) di Huatai.

Saat meluncurkan perdagangan di hari pertama Stock Connect di LSE, Hammond mengatakan, "London merupakan pusat keuangan global yang berbeda dengan yang lain, dan peluncuran hari ini sebagai bentuk kepercayaan yang kuat di pasar Inggris."

"Stock Connect adalah sebuah inisiatif terobosan yang akan memperdalam konektivitas global kami saat kami keluar untuk melihat peluang baru di Asia," pungkasnya, menurut kutipan komentar yang diberikan oleh kementerian keuangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: