Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KLB Demokrat untuk Jegal AHY?

KLB Demokrat untuk Jegal AHY? Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik dari Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah, menilai isu Kongres Luar Biasa (KLB) yang diwacanakan kader senior Partai Demokrat bertujuan untuk menjegal karir politik Komandan Kogasma, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pasalnya, menurutnya dia, AHY kerap menjadi replika SBY dengan menemui para elit partai lain. "Bagi kader potensial hal demikian tidak menguntungkan, sehingga KLB dikemukakan agar proses regenerasi berjalan jauh sebelum AHY benar-benar menguasai Demokrat," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (17/6/2019).

Baca Juga: AHY Gantikan SBY Jadi Ketum?

Sambungnya "Jika KLB berhasil digelar dan SBY harus tunduk keputusan KLB dengan tidak lagi memimpin Demokrat, ada harapan AHY kehilangan posisi strategis," tambanya.

Lebij lanjut, ia menyebut wacana KLB muncul lantaran hasil Pemilu 2019, partai Demokrat kurang bagus. "Setiap parpol pasti melakukan evaluasi hasil pemilu, dan Demokrat sebagai parpol yang memiliki jejak pemenang ternyata terpuruk di Pemilu 2019. KLB ini sebagai jawaban bahwa kader menyadari SBY tidak lagi miliki taji elektoral," tukasnya. 

Sebelumnya, Politikus senior Max Sopacua, melayangkan kritik tajam kepada pengurus Demokrat. Bahkan, ia pun mendesak agar segera melakukan KLB.

Baca Juga: Ketimbang Era SBY, Rezim Jokowi Dinilai Lebih Demokratis

"Untuk itu kami menetapkan momentum puncak GMPPD dengan menyiapkan, mendorong, dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa (KLB) selambatnya pada 9 September 2019, mengingat telah berakhirnya Pemilu 2019 dan memasuki masa Pilkada 2020. Demi mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di 2024, demi untuk masa depan terbaik Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: