Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Unilever Pilih Nebeng ke E-Commerce Ketimbang Investasi IoT

Unilever Pilih Nebeng ke E-Commerce Ketimbang Investasi IoT Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penggunaan perangkat berbasis internet of things (IoT) seperti sensor, chip, wearable device sudah mulai digunakan merek-merek ternama di luar negeri untuk “memonitor” journey konsumennya. Namun perusahaan lokal di Indonesia, salah satunya PT Unilever Indonesia Tbk belum tertarik ke arah sana.

Direktur Customer Development Unilever Indonesia, Enny Hartati Sampurno menyatakan pihaknya telah memperluas kanal distribusi dengan menggandeng 15 e-commerce di Indonesia termasuk Tokopedia, Bukalapak, Blibi, Shopee dan sebagainya. Bahkan perusahaan sudah menganggarkan sebagian dari total investasi mereka tahun ini, sebesar Rp1,3 triliun di bidang teknologi yang memungkinkan toko bisa memesan langsung. Ujungnya efisiensi operasional, misalnya menurunkan cost

“Selain e-commerce, diakui sebetulnya masih banyak teknologi titik yang perusahaan garap terkait investasi di digital sales,” kata dia belum lama ini. 

Baca Juga: Era IoT, Saatnya Berburu Connected Consumer!

Perusahaan juga menyadari strategi berbasis data diperlukan untuk menjangkau konsumen. Melalui pusat digital internal, perusahaan mengasah kemampuan dalam pembuatan konten dan analisis data guna melakukan pemasaran secara presisi atau precision marketing. Cara masyarakat mengonsumsi media massa telah berubah drastis beberapa tahun terakhir, terutama di kategori makanan, dimana setengah dari konsumen di perkotaan saat ini mendapatkan lebih banyak informasi di platform digital, selain TV. 

Selain menawarkan berbagai cara untuk melakukan pemesanan secara online, divisi Unilever Food Solution juga menciptakan platform yang dipersonalisasi berdasarkan data untuk memastikan pelanggan dapat mengakses produk yang mereka butuhkan 24 jam sehari. 

Baca Juga: Baru Kuartal I, Unilever Sudah Raup Penjualan Rp10,7 Triliun

Direktur Governance & Corporate Affairs dan Corporate Secretary Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso menyatakan dalam mendesain rekomendasi atau penawaran produk baru, perusahaan menggunakan pendekatan pada amalgamasi atau bauran seluruh kanal baik offline maupun online.

“Semua produk kami, Sunsilk misalnya akan mempertimbangkan berbagai level masukan tadi sebelum menjadikan insight tersebut sebagai bahan masukan untuk kepentingan modifikasi aktivitas promosi atau lebih jauh lagi, modifikasi marketing mix,” kata Sancoyo.

Baca Juga: Kontribusi Kurangi Sampah Plastik, Unilever Investasi Fasilitas Daur Ulang 10 Juta Euro

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: