Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau IPO, Perusahaan Pengolahan Plastik Patok Harga Segini

Mau IPO, Perusahaan Pengolahan Plastik Patok Harga Segini Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Inocycle Technology Group Tbk, perusahaan industri serat stapel buatan dan industri non - moven (bukan tenunan) berencana masuk ke pasar modal dengan menyelenggarakan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Perseroan akan melepas sahamnya ke publik sebanyak-banyaknya sebesar 800.000.000 atau sebesar 39,99% saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp 100, dengan range harga penawaran sebesar Rp240-Rp380 per saham.

 

Sehingga, dana yang akan dihimpun perseroan dari aksi tersebut ditaksir akan mencapai Rp192 miliar hingga Rp304 miliar. 

 

Direktur PT Inocycle Technology Group Tbk Suhendra Setiadi memaparkan, seluruh dana hasil IPO tersebut akan digunakan sekitar 40 persen untuk pembayaran hutang kepada PT Putra Kary International, 30 persen untuk pengembangan bisnis baru melalui anak  perusahaan baru dalam bentuk usaha patungan.

 

Sementara sekitar 30 persen akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan guna mendukung kegiatan operasional, diantaranya untuk pembelian baku.

 

“Kami akan mengembangkan lebih lanjut di masa depan karena kami akan melindungi lingkungan dan tren yang memakai recycle fiber akan terus meningkat,” ujarnya di gedung IoB Jakarta, Senin (17/6/2019). 

 

Baca Juga: IPO, Saham Bali United Diborong Fans

 

Sementara Direktur Utama Jaehyuk Choi  mengatakan, selain itu kemampuan pengembangan produk dan kapabilitas produksi yang kuat dan rekam jejak pada inovasi produk yang telah terbukti merupakan salah satu keunggulan kami dibandingkan dengan pesaing.

 

“Kami juga memiliki tim manajemen yang berpengalaman dengan rekam jejak yang baik dalam industri memberikan nilai tambah bagi kami,” tuturnya.

 

Jaehyuk menambahkan, laba bersih setelah pajak pada akhir tahun 2018 sebesar Rp 16.041 juta atau mengalami kenaikan sebesar 5,1 persen jika dibandingkan dengan laba bersih setelah pajak untuk tahun yang berakhir akhir 2017 sebesar Rp 15.256 juta. Kenaikan ini seiring dengan naiknya laba kotor, laba usaha, dan laba sebelum pajak yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 47,1 persen, 55,1 persen, dan 9,4 persen.

 

Baca Juga: Bos Bursa Minta Klub Bola Lain Tiru Bali United

 

Dalam penawaran umum perdana saham ini, bertindak sebagai penjamin emisi efek yanh telah ditunjuk oleh perseroan yaitu PT Shinhan Sekuritas dan PT Bahana Sekuritas.

 

Struktur pemegang saham sebelum penawaran umum dimiliki oleh PT Hilon Indonesia sebesar 68,61 persen dan PT Samudera Industri sebesar 31,39 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: