Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Bahaya dan Cara Cegah Cryptojacking, Pembajakan Komputer Buat Nyuri Bitcoin

Ini Bahaya dan Cara Cegah Cryptojacking, Pembajakan Komputer Buat Nyuri Bitcoin Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Serangan cryptojacking diprediksi akan meningkat pada kuartal kedua 2019. Sebab, pelanggaran keamanan siber yang membajak komputer orang lain untuk menambang mata uang kripto itu sudah dan masih akan terjadi.

Hal itu diungkapkan oleh Presiden Direktur Dimension Data, Hendra Lesmana. Dimension Data merupakan perusahaan penyedia solusi informasi, teknologi, dan komputer yang fokus di bidang keamanan siber.

"Dilihat dari sekarang sepertinya yang namanya cryptojacking itu sudah terjadi dan akan terjadi di mana-mana, akan ada peningkatan di kuartal 2 2019," kata Hendra ketika ditemui di wilayah Kuningan, Selasa (18/6/2019).

Baca Juga: Bukan Cuma Makanan, Beli Uang Kripto Juga Ada Cashback Loh

Jenis malware yang digunakan dalam cryptoajcking, antara lain: XMRig, CoinHive, dan CoinMiner. Yang paling banyak digunakan adalah XMRig (62%).

Pria itu menyampaikan, "XMRig paling banyak ditemukan di perangkat yang sudah terinfeksi dari serangan cryptojacking."

Dari 2017 ke 2018 sendiri, ada peningkatan serangan cryptojacking sebesar 459% secara global. Sektor yang paling terpengaruh ada dua, yakni teknologi (46%) dan edukasi (40%).

Hendra menjelaskan, "Sumber dari komputasi besar itu komputer yg bisa dikompromi (ditanamkan malware). Biasanya komputer di kasir atau di laboratorium sekolah."

Cryptojacking membutuhkan tenaga komputasi yang besar, sehingga mereka akan memanfaatkan komputer yang jarang digunakan melalui penanaman malware. Dengan tenaga komputer-komputer orang lain itu, penyerang dapat menyamar sebagai insitusi legal yang diizinkan menambang kripto.

Penyerang cryptojacking pun mendapatkan untung karena berhasil menambang mata uang kripto. "Kripto yang dulu dibilang sangat aman, ternyata bisa diakali. Begitu metode itu (cryptojacking) keluar, banyak dipakai untuk keuntungan finansial penyerangnya," jelas Hendra.

Baca Juga: Simpan Uang Kripto dalam Tubuh, Bagaimana Bisa?

Sementara itu, pengguna komputer yang menjadi korban cryptojacking akan mengalami kerugian berupa melambatnya performa komputer mereka.

Untuk mencegah serangan cryptojacking, pengguna komputer harus mengontrol aktivitas perangkatnya secara teratur. Harus ada pembatasan dari perangkat keras dan perangkat lunak pada komputer.

Plug in dalam peramban juga harus diaktifkan untuk membatasi fungsi situs yang dibuka. Selain itu, protokol Deny Stratum juga harus digunakan.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: