Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Alasan Yasonna Tak Mau Napi Koruptor Ditempatkan di Nusakambangan

Ini Alasan Yasonna Tak Mau Napi Koruptor Ditempatkan di Nusakambangan Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menkumham, Yasonna Laoly, menanggapi usulan KPK memindahkan napi koruptor high profile ke Lapas Nusakambangan, Menurutnya, Lapas Nusakambangan adalah untuk napi kategori high risk.

Sedangkan, menurutnya, napi koruptor bukanlah tergolong napi high risk. Berbeda dengan napi terorisme atau terpidana hukuman mati yang memang dibawa ke Nusakambangan.

“Saya mengatakan begini, di Nusakambangan itu kita menempatkan memang lapas yang high risk, lapas supermaximum security. Napi-napi koruptor bukanlah napi kategori napi high risk yang memerlukan supermaximum security. Jadi itu persoalannya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Baca Juga: Yasonna Akui Ada Korban Kena Peluru Tajam, Tapi Bantah Itu Berasal dari Polisi

“Itu yang kami dedikasikan untuk berada di sana. Karena yang di sana itu pada umumnya adalah pidana mati, pidana seumur hidup, pelaku kejahatan pembunuhan, narkoba, teroris,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, Kemenkumham memang sudah menerima usulan dari KPK untuk memindahkan napi koruptor ke Nusakambangan. Bahkan, pimpinan lembaga antirasuah tersebut sudah melihat kondisi di Nusakambangan.

Ia menegaskan, lapas maximum security seperti Nusakambangan adalah untuk napi yang berbahaya. Contohnya adalah beberapa napi yang melakukan kerusuhan di Lapas di Aceh, di Medan, dan di Bali.

“Contoh di Aceh beberapa minggu lalu kami tarik, beberapa orang dari Medan  22 orang, dari Bali beberapa orang, yang ada kejadian. Di Nusakambangan yang salah satu SOP-nya itu dalam rangka menempatkan bandar narkoba dan yang tindak pidana berbahaya,” terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: