Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemindahan Penerbangan ke Bandara Kertajati Paling Lambat 1 Juli 2019

Pemindahan Penerbangan ke Bandara Kertajati Paling Lambat 1 Juli 2019 Kredit Foto: BIJB
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah menetapkan penerbangan komersil untuk pesawat jenis jet dari Bandara Husein Sastranegara (BDO) Bandung ke Bandara Internasional Kertajati (KJT). Sedangkan pesawat jenis baling-baling (propeller) tetap di Husein Sastranegara. Pengalihan itu berlaku maksimal 1 Juli 2019 bagi seluruh maskapai yang masih beroperasi di Husein Sastranegara.

Merujuk surat bernomor AV.004/0274/KUM/DRJU/VI/2019 pada 13 Juni 2019 yang ditandatangani Direktur Jendreal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti disebutkan layanan penerbangan angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri untuk pesawat jenis jet, angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam negeri dan luar negeri, dan angkutan udara bukan niaga dalam negeri dan luar negeri dilakukan di Kertajati.  

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengahatakan bahwa pemerintah pusat di sini mengatur layanan penerbangan di Kertajati ini agar menjadi lebih baik. Kita rencanakan paling lambat 1 Juli pemindahan (penerbangan) dilakukan.

Baca Juga: AP II Lakukan Penataan Penerbangan Bandara Husein Sastranegara dan Kertajati

Rapat koordinasi dihadiri Wakil Gubernur Jabar Uu U Ruzhanul Ulum, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis,  Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, Direktur PT BIJB Muhamad Singgih, Direktur AP II Awaludin, AirNav dan Direksi Seluruh Maskapai.

Budi menyatakan, pemerintah tengah merancang kawasan ekonomi baru bernama segitiga rebana yang terintegrasi antara Majalengka dengan Pelabuhan Patimban dan Cirebon. Harapannya Bandara Kertajati yang sudah berdiri megah bisa menjadi hub pergerakan orang dan barang di timur Jawa Barat ini.

"Karena kita merancang ini sebagai daerah masa depan yang strategis, lebih maju karena di sini akan ada pelabuhan, indsutri, tourism dan bandara. Harapan kami ini bisa menjadi suatu kebanggaan Jabar khususnya dan pada umumnya Indonesia," ungkap Budi.

Polana menuturkan, layanan pesawat jenis jet untuk domestik yang eksisting di Husein Sastranegara ada 56 penerbangan seharinya. Tujuan penerbangannya: Denpasar, Pekanbaru, Banjarmasin, Kualanamu, Ujung Pandang, Palembang, Padang, Balikpapan, Lombok, Pontianak, dan Batam yang semula dari Bandung ini kemudian akan beralih ke Kertajati. Selaras dengan hal tersebut menegaskan bahwa Bandara Kertajati terbuka untuk semua rute domestik dan internasional karena ketersediaan slot.

Baca Juga: Bandara Kertajati Target Berangkatkan Jemaah Haji Tahun Depan

"Bahwa sesuai surat yang dikeluarkan saya dan disepakati semua stake holder bahwa penerbangan dengan menggunakan jet 28 pergerakan (takeoff dan landing 28) akan pindah ke Kertajati)," terangnya. Maskapai yang melayani Garuda Indonesia, Lion Air, Air Asia dan Citilink. "Slot masih banyak sebenarnya  (di Kertajati) akan ada penambahan rute baru bisa. Karena dari aspek safety Kertajati cukup baik."

Sedangkan rute yang tetap dilayani di Bandara Husein Sastranegara yakni tujuan Semarang, Tanjung Karang, Solo, Malang, Halim Perdana Kusuma. Pergerakan pesawat mencapai 20 flight seharinya. Untuk rute internasional Kualalumpur dan Singapura dimana pergerakan pesawat mencapai 12 per harinya.

Direktur PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaludin menambahkan, pihaknya selaku operator tengah melakukan penataan berbasis integrasi. Artinya pembagian peran antara Husein dan Kertajati sekaligus Halim Perdana Kusuma dan Soekarno Hatta bisa adanya keseimbangan trafic lalu lintas udara. "Ini berkaitan dengan balancing dari pada traffic. Kami sudah berkordinasi dengan semua pihak agar semua perpindahan bisa berjalan dengan lancar," imbuhnya.

Baca Juga: Halal Park Hadir di Bandara Soetta, AP II Gelontorkan Rp50 M untuk Pengembangan

Uu Ruzhanul mengucapkan, terima kasih karena pemerintah sudah membawa kepastian soal Bandara Kertajati. Bandara yang sudah dibangun dengan mewah nantinya bisa optimal untuk layanan penerbangan. Optimalisasi Kertajati juga akan melambungkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat.

"Sekarang kami ucapkan terima kasih karena BIJB yang sudah dibangun bisa kembali berfungsi untuk masyarakat," tegas Uu.

Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk optimalisasi Bandara Kertajati menurut dia pihaknya akan langsung menggelontorkan anggaran Rp 20 miliar.

Peruntukannya kata UU menunjang sarana prasarana yang berkaitan dengan infrastruktur.

"Penerangan jalan, rambu dan lain-lain agar tercipta pengkondisian informasi keberadaan bandara kertajati dri segala sudut," tandas Uu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: