Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Pameran IFC, Kemenkop UKM Ajak KUKM Kenalkan Produk Lokal ke Global

Di Pameran IFC, Kemenkop UKM Ajak KUKM Kenalkan Produk Lokal ke Global Kredit Foto: Kemenkop dan UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan mengatakan pameran Indonesia Cultural Festival (ICF) bisa dijadikan sebagai momentum untuk memperkenalkan produk UKM Indonesia ke pasar global. Karena itu, Rully meminta pelaku UKM peserta pameran agar mempersiapkan produknya dengan baik terutama memperhatikan sisi kualitas. 

“Kita hadapi pameran ini dengan persiapan yang serius. Kita akan simulasi di Smesco biar jangan sampai enggak bagus, nanti bisa berdampak kepada produk yang lain,” papar Rully. 

Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria br Simanungkalit mendukung penuh perluasan pasar produk KUKM Indonesia ke wilayah Asia Tengah khususnya di Azerbaijan dan negara-negara di sekitarnya. 

Baca Juga: Produk KUKM Indonesia Masuki Pasar Azerbaijan

Ia menegaskan bahwa peluang pasar non-tradisional seperti Azerbaijan sangat perlu untuk dijajaki oleh UKM Indonesia karena memiliki potensi yang besar.

“Maka kami akan buka peluang kepada UKM untuk memulai. Persaingan kita ketahui masih terbatas di sana sehingga menjadi peluang bagi bapak-ibu untuk memulai bisnis di Azerbaijan,” ujar Victoria. 

“Peluang UKM besar (untuk) masuk ke pasar global sehingga bisa persiapkan diri agar produknya bisa diterima di pasar Azerbaijan. Kami sangat berharap bapak ibu bisa memanfaatkan momentum ini untuk mencari informasi produk yang paling diminati sesuai dengan karakter masyarakat di sana,” katanya.

Baca Juga: Kemenkop-UKM Rumuskan Pola Kerja Sama Pembangunan Koperasi Berkelanjutan

Astri, UKM Jawa Classic Furniture and Craft asal Yogyakarta akan menyiapkan produk dan desain terbarunya untuk dibawa ke Pameran ICF 2019 di Azerbaijan. Dalam kesempatan pertama mengikuti pameran tersebut, Astri merasa senang karena bisa membuka peluang pasar baru bagi produknya. Selama ini ia membuka pasar luar negeri ke Rusia, Jerman, Belanda, Belgia, Swedia, UK, Prancis, dan AS.

“Azerbaijan belum pernah, makanya saya ingin ikut. Karena kebetulan dekat dengan Rusia yang minat furniturenya lumayan bagus. Saya kan sudah punya buyer rutin di Rusia. Ini sekaligus mau mencoba peluang pasar,” ucap Astri.

“Saya menanyakan produk furniture yang model/desainnya seperti apa yang paling banyak diminati pasar Azerbaijan, terus produk bermaterial apa yang paling diminati apakah kayu solid, atau kayu recycle. Karena ketika saya mengikuti pameran di sana saya tidak akan membawa barang yang salah,” sambung dia.

Untuk diketahui, Azerbaijan dan Indonesia mulai memiliki hubungan bilateral pada 24 September 1992. Indonesia menjadi negara terbesar kedua di antara mitra dagang luar negeri Azerbaijan. Bahasa Indonesia diajarkan di Universitas Bahasa Azerbaijan. Negara ini juga mendirikan pusat olah raga bela diri asal Indonesia, Pencak Silat. Sementara di UGM, Yogyakarta ada program multikulturalisme Azerbaijan. Di UI didirikan Azerbaijan Corner.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: