Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Dirajam Mata Uang Dunia, The Fed Jadi Biang Kerok!

Dolar AS Dirajam Mata Uang Dunia, The Fed Jadi Biang Kerok! Kredit Foto: Unsplash/Sharon McCutcheon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar AS pada Kamis (20/06/2019) menunjukkan pergerakan yang memprihatinkan. Mata uang yang selama ini dijadikan sebagai safe haven, justru tengah dirajam oleh mata uang dari segala penjuru dunia. 

Asal tahu saja, kala pembukaan pasar spot pagi tadi, dolar AS sudah terkoreksi cukup dalam terhadap rupiah, yaitu 0,21% ke level Rp14.235. Meski koreksi sudah mulai terkikis, dolar AS nyatanya masih menyandang status sebagai mata uang terlemah di hadapan seluruh mata uang. 

Baca Juga: Pasar Investasi Indonesia Berjaya, Rupiah Juarai Dunia!

Bisa dikatakan, mata uang benua kuning, Asia, adalah yang paling memimpin dalam hal keunggulan di hadapan dolar AS. Hingga pukul 10.05 WIB, dolar AS terdepresiasi paling tinggi di hadapan dolar Taiwan (-0,74%), baht (-0,54%), yen (-0,48%), won (-0,45%), dolar Singapura (-0,26%), dan juga rupiah (-0,18%).  

Usut punya usut, kebijakan The Fed menjadi pemicu utama dari terpuruknya dolar AS pada penghujung pekan ini. Melansir dari Reuters, dalam rapat Federal Open Market Committe (FOMC), The Fed memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25% hingga 2,5%. keputusan tersebut diambil setelah The Fed menilai bahwa prospek perekonomian AS masih dalam keadaan baik. 

Baca Juga: Dolar AS Tak Berkutik Nih, Rupiah Go!

Tentu bukan pernyataan tersebutlah yang membuat investor lari meninggalkan dolar AS, melainkan pernyataan The Fed bahwa adanya risiko perlambatan investasi sebagai dampak dari friksi (perpecahan) dagang AS dengan sejumlah negara. Risiko lainnya yang juga membuat was-was adalah perlambatan ekonomi pada negara yang menjadi mitra dagang atau investasi AS selama ini.

"Apakah risiko-risiko ini akan membebani prospek perekonomian? Kami akan bertindak jika dibutuhkan, termasuk kalau memungkinkan, menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga ekspansi (ekonomi)," tegasnya, Jakarta, Kamis (20/06/2019). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: