Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bohong, Saksi Kubu Prabowo Bohong Soal...

Bohong, Saksi Kubu Prabowo Bohong Soal... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy menyebut Hairul Anas Suadi tidak pernah mengikuti training of trainer (ToT) yang diadakan pihaknya. Hal tersebut untuk membantah kesaksian Hairul di sidang gugatan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Hairul Anas tidak pernah mengikuti pelatihan ToT (training of trainer) saksi. Dia telah melakukan sumpah palsu, dan menyebar kebohongan publik," katanya dalam keterangan pers tertulisnya, Jumat (21/6/2019).

Baca Juga: Kata Yusril: Keponakan Mahfud Cuma Numpang Nyaleg di PBB

Dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019, Hairul Anas menjadi saksi fakta dari kubu Prabowo-Sandi selaku pihak pemohon. Ia merupakan calon anggota legislatif dari Partai Bulan Bintang (PBB).

Ia mengambil jalan politik berlawanan dengan garis partainya yang mendukung paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Pasca-pemilu, Anas didapuk menjadi relawan tim IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Ketika bersaksi di muka sidang, Anas mengungkap adanya sebuah pelatihan betajuk "Kecurangan Bagian dari Demokrasi" yang dibuat TKN Jokowi-Ma'ruf. Materi ini ditayangkan pada saat Ketua Harian TKN Moeldoko menjadi narasumber. Anas mengikuti pelatihan tersebut selaku utusan PBB.

Lukman mengatakan, Anas telah melakukan pembohongan dan berhalusinasi saat menyampaikan keterangannya di muka sidang. Kata dia, Moeldoko tidak pernah mengisi materi di acara ToT saksi dari TKN Jokowi-Ma'ruf.

Baca Juga: Ponakannya Bersaksi di MK, Mahfud: Mentah Menurut Saya

"Apa yang dia sampaikan semuanya kebohongan belaka dan halusinasinya dia saja. Pak Moeldoko tidak pernah mengisi materi di ToT Saksi itu. Apalagi menyampaikan materi soal kecurangan bagian dari demokrasi," jelas Lukman.

"Pak Moeldoko mengisi acara pada saat penutupan, dan beliau yang menutup. Sedang pembukaan dibuka oleh Erick Thohir," sambung Ketua DPP PKB itu.

Lukman menambahkan, materi kecurangan bagian dari demokrasi diisi oleh instruktur dari panitia dan direktorat saksi, yang konteksnya soal inventarisasi potensi-potensi kecurangan dalam demokrasi. "Kami menginventarisasi kemungkinan kecurangan yang akan dilakukan oleh pihak lawan, sehingga bisa diantisipasi oleh saksi 01," pungkasnya.

Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf yang juga Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan Hairul Anas merupakan caleg yang agak ngeyel. Karena itu dirinya mengaku tidak masalah melihat kesaksian keponakan Mantan Ketua MK Mahfud MD tersebut.

"Enggak masalah. Memang dari awal kami sudah menganggap ini orang agak ngeyel," kata Yusril di Gedung MK, Jakarta, Kamis 20 Juni 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: