Kurangi Pencurian, Walmart Gunakan Vision AI

Warta Ekonomi, Jakarta -

Walmart menggunakan teknologi komputer vision yang disebut missed scan detection untuk mengidentifikasi kapan barang-barang bergerak melewati pemindai tanpa dipindai, melainkan melalui pemantauan CCTV yang dibekali teknologi vision AI.

Teknologi ini sebetulnya sudah diterapkan di lebih dari 1.000 toko Amazon di seluruh AS selama dua tahun terakhir, dan dapat memantau baik kios swa-check out sendiri maupun kios tradisional yang dijaga kasir manusia.

Baca Juga: Pepet Amazon, Walmart Tingkatkan Bisnis Iklan Lewat Jalan Ini

Sistem berjalan pada kamera yang memantau saat barang bergerak melintasi antrean check out. Jika aktivitas yang tidak biasa terjadi, seperti barang yang dipindahkan ke dalam tas tanpa dipindai, petugas check out akan diberi tahu untuk mengambil tindakan. Missed scan detection dirancang untuk membantu mengurangi pencurian dan kerugian lainnya, yang mencapai US$47 miliar di AS per tahun.

Dalam dua tahun sejak sistem itu digunakan, Walmart sudah bisa mengurangi tingkat pencurian, kehilangan inventaris, penipuan, dan kesalahan pemindaian. Perusahaan tidak merinci berapa nilainya.

Meskipun Walmart dan Amazon telah berinvestasi dalam AI dan teknologi komputer vision di toko mereka, pendekatan keduanya sangat berbeda.

Baca Juga: Setelah Google, Akankah Walmart Luncurkan Layanan Cloud Gaming?

Jika Amazon menggunakan AI untuk menciptakan pengalaman berbelanja tanpa kasir yang mulus, Walmart menerapkan teknologi tersebut sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas karyawannya.

Pada April, Walmart membuka toko bertenaga AI yang menggunakan teknologi komputer untuk memantau inventaris langsung sehingga karyawan tahu persis kapan mereka perlu mengisi kembali inventori. Walmart juga telah berinvestasi dalam robot untuk membantu membersihkan lantai.