Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SWIFT: Perbankan Perlu Dipersenjatai AI dan Data Superior

SWIFT: Perbankan Perlu Dipersenjatai AI dan Data Superior Kredit Foto: Entrepreneur.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan penyedia jaringan pembayaran global, SWIFT menilai di era hyper connected saat ini, GPI atau global payments initiative (yang diiniasiasi perusahaan) akan menjadi standar baru di perbankan.

Perbankan yang dipesenjatai GPI akan mampu menjembati seluruh infrastruktur pembayaran domestik secara real-time, memungkinkan pembayaran lintas negara secara instan dan terus-menerus secara mulus dan aman selama 24/7.

Menurut SWIFT, pembayaran cerdas di masa depan membutuhkan data superior, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), serta mesin pembelajaran (machine learning) untuk mengurangi kejahatan keuangan secara efektif dan efisien dan memangkas "kemacetan" dalam jaringan pembayaran global yang disebabkan oleh informasi yang hilang atau tidak benar.

Baca Juga: Kurangi Pencurian, Walmart Gunakan Vision AI

GPI sendiri memungkinkan pasar yang lebih kecil (negara berkemang) untuk melakukan transaksi internasional secara jauh lebih cepat maupun untuk mentransfer nilai melalui seluruh rantai pembayaran.

SWIFT mengajak seluruh perbankan di dunia untuk menerapkan teknologi canggih, yang didukung ekosistem yang inovatif dan bersemangat, dengan teknologi API yang mendukung arsitektur yang terbuka dan lincah.

Dalam salah satu risetnya bertajuk "Payments: Looking to the Future-Instant, Accessible, Ubiquitous (SWIFT–Engineering a payments revolution)", dikatakan bahwa perusahaan komunitas dengan mata uang tunggal lebih sulit diterima perbankan. Untuk itu, mereka ingin standarnya bisa diadopsi secara global untuk membantu semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: BI Akui Go-Pay dan OVO Geser Popularitas Perbankan

"Yang terpenting, kami tidak berpikir bahwa tantangan pembayaran lintas negara harus diselesaikan dengan sistem loop tertutup. Loop menciptakan hambatan dan gesekan, mengurangi fungsibilitas dan portabilitas, membatasi kompetisi, dan mereka memecah likuiditas," tulis SWIFT. 

Menurut SWIFT, kerja sama oleh semua pemain di komunitas penting karena akan mendorong keterbukaan dan universalitas. Dan semakin banyak suatu nilai mata uang diadopsi oleh komunitas, jaringan pembayaran lintas negara akan semakin efisien.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: