Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengusaha Tortilla Ini Nikmati Masa Jaya dengan Banyak Penghargaan

Pengusaha Tortilla Ini Nikmati Masa Jaya dengan Banyak Penghargaan Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis berjamaah yang dipelopori Hajjah Zainab (49) pemilik UD Azhari yang merintis usaha makanan ringan berbahan baku jagung dan rumput laut dengan brand merek Tapona Food, bisa menghasilkan 500 kilogram keripik tortilla per minggu. Sebanyak 25 kilogram keripik tortilla mentah ia kirim ke pelanggannya di Batam, Jakarta dan Banyuwangi per minggu dengan harga Rp35 ribu per kilogram.

Sisanya digoreng, dikemas, dan dititipkan ke toko penjual oleh-oleh dan tiga hotel di Mataram. Untuk tiap kemasan 125 gram tortilla bermerek dagang Tapona dijual Rp15 ribu dan kemasan 65 gram Rp6 ribu.

Pengusaha asal Lombok ini mengaku, pemasaran tortilla jagungnya hanya dilakukan dari mulut ke mulut dan menitipkannya ke toko oleh-oleh. Sebagian besar orang yang sudah mencicipi tortilla jagung dari Putri Rinjani, membuat testimoni di media sosial/online.

Baca Juga: Dari Usaha Keripik, Wanita Ini Ajak IRT Dirikan Kopwan Putri Rinjani

“Banyak yang ingin pesan online juga. Bahkan beberapa waktu lalu ada buyer dari Afrika Selatan ingin kami memasok sebanyak 10 ton per bulannya. Tapi kami tolak karena kita belum sanggup untuk pasok rutin segitu karena kita mesti merangkul lagi sejumlah dusun untuk bisa berproduksi sampai ton,” katanya.

Seperti yang sudah dituliskan pada artikel sebelumnya, pengakuan akan kiprah Hajjah Zainab pun datang dari berbagai instansi. Kementerian Kelautan dan Perikanan bahkan menjadikan Putri Rinjani sebagai P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan pada 2013 untuk diversifikasi olahan rumput laut dan olahan ikan.

Bupati Lombok Tengah pun memberikan Tastura Award 2014 untuk kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) berprestasi 2014. 

Pada 2017, Bupati Lombok Tengah kembali memberikan penghargaan kepada Hajjah Zaenab sebagai kader penggerak UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Departemen Perindustrian pun tak mau kalah dengan memberikan penghargaan Kreasi Mutu Prima 2017 atas kiprah Putri Rinjani dalam penerapan GKM (Gugus Kendali Mutu) yang diberikan langsung oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Dari Jagung, Pengusaha Ini Rangkul Perempuan Lombok Jadi Produktif

Hajjah Zaenab menganggap penghargaan yang ia terima itu sebagai motivasi untuk bisa bangkit dan bangkit lagi ketika usaha mengalami perlambatan.

"Seperti saat ini, pasca gempa kemarin harus diakui banyak berdampak pada KUMKM, kami salah satunya. Namun kami yakin akan bisa bangkit lagi," tegasnya.

Zaenab pun membuktikannya dengan mulai melakukan diversifikasi usaha dalam industri kosmetik berbahan dasar rumput laut, yang dikembangkan melalui Kopwan Putri Rinjani.

"Lahan sudah ada, kami juga mendapatkan bimbingan dari Martha Tilaar, tinggal masalah perizinan yang belum rampung," akunya.

Untuk perluasan pemasaran, Kopwan Putri Rinjani pun sudah mendapatkan outlet UMKM di Kawasan ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan dibuka pada 2020.

"Saya tekankan pada anggota koperasi, kita pernah jaya dan setelah musibah gempa NTB, yakinlah kita akan bangkit lagi dengan produk-produk yang khas dan berdaya saing," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: