Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Tekankan Pamahaman HAKI Harus Didalami Masyarakat

Megawati Tekankan Pamahaman HAKI Harus Didalami Masyarakat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di acara yang dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dan seluruh Bupati dan Walikota se-Provinsi Bali, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri menekankan bahwa pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) harus terus didalami. 

"Banyak orang sudah bicara HAKI, namun tidak sedikit juga yang paham. HAKI itu harus diseriusi agar masyarakat paham karena orang seluruh dunia memakainya," ujar Megawati pada acara FGD dan Workshop Pelestarian Tradisi Budaya Bali Melalui Perlindungan Kekayaan Intelektual, di Kota Denpasar, Bali, Jumat (21/6/2019).

Sayangnya, lanjut Megawati, bila bicara HAKI, para elit hanya "manggut-manggut" saja, sementara rakyat di bawah mengeluh mahal dalam mengurus HAKI untuk produk ciptaannya. 

Baca Juga: Kemenkop dan UKM Siap Sinergikan Program Mentoring Perempuan UMKM dengan Stakeholder

"Saya yakin masyarakat di bawah banyak yang belum paham. Selain itu, jangan sampai sudah tahu, tapi tidak tahu bagaimana jalannya atau mengurusnya," kata Megawati.

Megawati kembali menegaskan bahwa pencurian kekayaan intelektual bangsa ini sudah amat memprihatinkan.

"Kekayaan kita sangat luar biasa dari segala sisi, baik seni, budaya, hingga kekayaan hayati. Apakah ada yang tahu jenis-jenis pohon hayati asli Indonesia? Apakah topeng asli leluhur kita masih ada atau sudah diambil?" tukas Megawati.

Megawati berharap soal HAKI harus dipahami masyarakat secara serius dan mendalam. Terutama dalam hal melindungi produk seni dan budaya hasil para perajin dan seniman Indonesia. 

Baca Juga: Perlindungan Kekayaan Intelektual Dorong Tumbuhnya Inovasi

"Kalau hal itu tidak dilakukan, maka segala kekayaan kita itu bisa diangkut ke luar negeri dengan mudah. Orang kita bikin kreasi seni dan budaya sampai bungkuk-bungkuk, eh malah diambil orang," tandas Megawati.

Oleh karena itu, Megawati mengajak seluruh Kepala Daerah di Bali, umumnya di Indonesia, untuk mulai concern terkait masalah HAKI di daerahnya masing-masing.

"Patenkan segala hasil kerja seni dan budaya rakyat kita. Harus segera dijabarkan dan diimplementasikan di lapangan. Tujuannya, untuk melindungi para perajin dan seniman di Indonesia," tukas Megawati lagi.

Megawati juga menunjuk aneka keragaman hayati yang dimiliki bangsa ini yang wajib dilindungi. "Tanaman khas untuk obat seperti kunyit dan jahe, yang asli Indonesia, apakah sudah dilindungi secara hukum? Kalau butuh biaya mahal, pemerintah bisa mensubsidi untuk pengurusannya," tegas Megawati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: