Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Toy Story 4 Juga Menumbuhkan Industri Mainan di Inggris

Toy Story 4 Juga Menumbuhkan Industri Mainan di Inggris Kredit Foto: Reuters/Mario Anzuoni
Warta Ekonomi, Jakarta -

Buzz, Woody, dan Jessie kembali ke layar sinema pada 21 Juni dengan merilis Toy Story 4 di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Bukan hanya bioskop yang mengharapkan banyaknya penikmat film mengantre di pintu mereka, para peritel mainan anak-anak juga berharap bahwa sekuel film ini akan membantu melariskan dagangan mereka.

Kenapa? Karena sembilan tahun lalu, ketika Toy Story 3 dirilis, penjualan mainan, baju, dan barang dagangan lainnya di Inggris lebih besar daripada di box office. Sosok Buzz telah menjadi mainan terlaris Disney Store sepanjang masa.

Sebagaimana dilansir laman BBC, di Inggris, film ini dapat memberikan dorongan bagi industri mainan Inggris setelah mengalami penurunan 7% dalam penjualan tahun lalu.

"Semakin sukses film, semakin besar kemungkinannya (tetapi tidak selalu) akan berkorelasi dengan penjualan industri mainan," kata Rebecca Deeming dari British Toy and Hobby Association.

Baca Juga: Orang Terkaya di India Beli Toko Mainan Tertua Seharga Rp1,3 Triliun

Waralaba merupakan bahan bakar yang penting untuk penjualan mainan. Data dari perusahaan riset pasar NPD menunjukkan bahwa sebanyak 23% penjualan mainan di Inggris tahun lalu dihasilkan oleh waralaba dan hampir setengahnya terkait dengan film.

"Hal yang baik tentang mainan dari lisensi adalah mereka dapat mendorong permainan karakter dan imajinasi, anak-anak juga dapat menciptakan kembali apa yang telah mereka tonton dalam film," ungkap Deeming.

Toy Story adalah hadiah istimewa untuk para pengecer karena film ini dilatarbelakangi mainan dan dengan ditambahkan nostalgia di dalamnya. Anak-anak pada pertengahan 1990-an ketika film pertama dirilis tahun 1995 di AS dan 1996 di Inggris sekarang sudah dewasa dan mungkin telah memiliki anak untuk mereka bawa menonton film terbarunya.

Paul Dergarabedian, analis media senior di Comscore, mengatakan film baru ini akan "membangkitkan kembali minat dan kegairahan pada barang dagangan di antara generasi penggemar yang baru".

Amy Pearson, direktur pemasaran untuk Disney Store Europe, mengatakan Toy Story menarik bagi penggemar dari segala usia. "Ini bukan hanya untuk anak-anak. Ini untuk semua orang. Sejauh ini merupakan waralaba terbesar bagi kami " pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: