Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Terkaya Taiwan Tinggalkan Bisnis Demi Nyapres

Orang Terkaya Taiwan Tinggalkan Bisnis Demi Nyapres Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri sekaligus chairman Foxconn Terry Gou memutuskan mundur dari posisinya dan fokus menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) Taiwan pada tahun depan.

 

Jabatan Terry Gou yang juga merupakan orang terkaya di Taiwan ini akan digantikan oleh Liu Yong yang menjabat sebagai GM Foxconn unit semikonduktor pada 1 Juli.

 

Baca Juga: Taiwan Sebut China Tutup-tutupi Tragedi Berdarah Tiananmen

 

Saat ini Terry Gou memiliki kekayaan USD7,3 miliar atau setara Rp102,9 triliun (kurs Rp14.100 per USD.

 

Pengunduran diri Terry Gou sudah direstui para pemegang saham Foxconn saat RUPS pada Jumat 22 Juni 2019.

 

Langkah ini mengisyaratkan gaya manajemen baru di Foxconn ketika Terry Gou mengalihkan fokusnya untuk terjun ke politik, tetapi dia diharapkan untuk tetap memegang kendali dalam keputusan besar Foxconn.

 

Terry Gou mendirikan Foxconn yang bergerak di sektor manufaktur elektronik ini sejak 45 tahun yang lalu. Foxconn kini menjelma sebagai pemasok produk-produk seperti Apple dan merek-merek IT lainnya.

 

Baca Juga: China Akan Halalkan Segala Cara untuk Tarik Taiwan Kembali

 

Presiden Yuanta-Polaris Research Institute, Liang Kuo Yan memperkirakan, partai oposisi akan mengumumkan pencalonan Terry Gou pada bulan depan untuk melawan sang petahana Tsai Ing-wen.

 

Tsai Ing-wen merupakan Presiden Taiwan dan akan maju pada pilpres tahun depan untuk melanjutkan pemerintahan di tahun keduannya.

Jika terpilih menjadi presiden, pengaruh Terry Gou akan memudar meski manajemen baru akan tetap membutuhkan petuah darinya, terutama saat mengambil keputusan sulit. "Untuk banyak hal, jika perlu, mereka akan meminta saran," kata Liang.

 

Para pemilih di Taiwan mungkin lebih menyukai Terry Gou mejadi presiden karena efisiensinya dalam menyelesaikan sesuatu dan menerima ide-ide baru, kata para analis pada bulan April ketika dia menyatakan pencalonannya sebagai kandidat utama

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: