Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Jadi Bombardir Iran, Alasan Trump Mulia Banget

Tak Jadi Bombardir Iran, Alasan Trump Mulia Banget Kredit Foto: Reuters/Al Drago
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pesawat-pesawat sudah siap, kargo siap untuk pengiriman dalam waktu setengah jam. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah diberi serangkaian opsi pada Kamis malam lalu tentang bagaimana menanggapi jatuhnya pesawat tak berawak Amerika Serikat di Iran. 

 

Penasihat militer senior memusatkan perhatian pada rencana untuk meluncurkan serangan terhadap tiga situs di Iran. Semua bergantung pada Trump untuk memberikan lampu hijau terakhir.

 

Baca Juga: Serangan AS ke Iran Bisa Tewaskan 150 Orang, Trump Ambil Keputusan

 

Trump kemudian menceritakan ke NBC, jika pesawat lepas landas, mereka akan segera berada di titik di mana tidak akan bisa kembali. Keputusan Trump datang 24 jam ketegangan setelah drone AS jatuh ditembak Iran.

 

Saat para perwira militer meminta keputusan presiden, Trump mengatakan dia punya satu pertanyaan terakhir.

 

"Saya ingin tahu sesuatu sebelum Anda pergi. Berapa banyak orang yang akan terbunuh?," Trump menceritakan.

 

Baca Juga: Pasukan Sudah Siap Serang Iran, tapi Trump Malah. . .

 

Lebih dari setahun sebelumnya, Trump telah menantang sebagian besar sekutu Amerika Serikat dengan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan memperkuat sanksi yang berdampak pada ekonomi Iran. Hal itu mendorong Teheran untuk meningkatkan ketegangan hubungan dengan AS. 

 

Trump telah meminta berbagai pendapat tentang Iran setelah dua tanker rusak sepekan sebelumnya di dekat Selat Hormuz. Pejabat AS menyalahkan Iran atas insiden tersebut. Presiden diarahkan oleh penasihat keamanan nasionalnya John Bolton untuk penyerangan.

 

Baca Juga: Iran Mengelak Laporan Terima Peringatan Trump Via Sekutu AS

 

Serangan pada drone menempatkan opsi militer bagi Trump. Tetapi ketika Trump menanyakan pertanyaannya pada Kamis tentang berapa banyak orang Iran bisa mati dalam serangan itu, jawabannya memberinya jeda. Dia diberi tahu 150 nyawa Iran dipertaruhkan.

 

"Saya memikirkannya sebentar. Anda tahu? Mereka menembak jatuh pesawat tak berawak, pesawat, apa pun yang Anda ingin menyebutnya. Dan di sini kita duduk bersama 150 orang mati yang mungkin akan terjadi dalam waktu setengah jam setelah saya katakan, silakan. Dan saya tidak menyukainya. Saya tidak berpikir, saya tidak berpikir itu proporsional," kata Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: