Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rothschilds Dituduh Memangsa Perusahaan Milik Afrika Selatan

Rothschilds Dituduh Memangsa Perusahaan Milik Afrika Selatan Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Serikat pekerja Afrika Selatan bergabung untuk menghadapi keluarga Rothschild, yang mereka tuduh terlibat dalam upaya 'merebut' Badan Usaha Milik Negara (BUMN) negara itu.

Menurut tabloid Citizen yang dikutip rt.com, serikat pekerja logam Nasional Afrika Selatan dan Asosiasi Kru Kabin Afrika Selatan mengeluarkan pernyataan bersama mengklaim bahwa Rothschild "campur tangan" terhadap BUMN untuk "tujuan yang egois dan serakah."

Pernyataan tersebut menuduh bahwa keluarga kaya itu diarahkan untuk menghancurkan South African Airways (SAA) sehingga dapat diprivatisasi.

Keluarga Rothschild adalah keluarga legendaris bertangan dingin yang menguasai sektor finansial Eropa selama sekitar 200 tahun. Ia memiliki pengaruh besar pada ekonomi, dan secara tidak langsung, sejarah politik Eropa. Ia juga memegang saham di banyak bisnis internasional.

Serikat pekerja Afrika Selatan mengatakan bahwa Rothschild menggunakan dugaan hubungan ke anggota dewan SAA Mark Kingston, yang juga merupakan chief executive Rothschild & Co di Afrika Selatan dan sebelumnya adalah CEO-nya. 

Serikat pekerja menginginkan penghapusan berbagai anggota dewan SAA, termasuk Kingston, serta anggota dewan lainnya yang benar-benar membawa nama Rothschild, mantan ketua Bursa Efek Johannesburg Geoff Rothschild.

Serikat pekerja menyebut Rothschild sebagai Gupta baru, dan menghubungkan keluarga kontroversial Afrika Selatan yang dituduh melakukan berbagai tindakan korupsi. Keluarga Gupta telah menjadi fokus pengawasan yang luas karena hubungannya yang dekat dengan mantan presiden Jacob Zuma.

Menteri Keuangan Afrika Selatan Tito Mboweni juga dituduh bertindak ceroboh, ketika sebelumnya dia menyatakan kurang percaya pada masa depan maskapai.

Serikat pekerja juga mengadakan protes minggu lalu yang menyerukan pemulihan kembali mantan CEO South African Airways Vuyani Jarana, dengan 'strategi perbaikan’ yang mereka inginkan dapat diimplementasikan.

Jarana, yang ditunjuk sebagai CEO maskapai nasional Afrika Selatan yang dmusuhi pada Agustus 2017, telah meyakinkan bahwa SAA tidak akan diprivatisasi. Dia telah mengusulkan rencana untuk membuat maskapai mandiri secara finansial pada 2021. CEO pun mengundurkan diri awal bulan ini karena ketidakpastian tentang pendanaan pemerintah maskapai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: