Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Internet Ubah Industri Kecantikan, E-Commerce Sumbang 10% Pendapatan

Internet Ubah Industri Kecantikan, E-Commerce Sumbang 10% Pendapatan Kredit Foto: Unsplash/Rosy Nguyen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setiap tahun pola konsumsi pada Ramadan hingga Lebaran selalu meningkat, terutama penjualan makanan dan pakaian, tidak terkecuali produk kecantikan.

Menurut Statista, jumlah pendapatan pasar kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia hendak menyentuh angka US$6,9 juta pada 2019. Besarnya angka ini lantaran meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut.

Tidak hanya sukses melalui penjualan offline, industri ini pun berkembang pesat di pasar online. Statista memproyeksikan, 10% dari total pendapatan pasar kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia akan dihasilkan lewat penjualan online pada rentang waktu 2021 sampai 2023.

Senada dengan hal tersebut, Dickson Leo, Senior Brand Manager Y.O.U Makeup, mengungkap bagaimana internet dan e-commerce memberikan pembaruan pada industri kecantikan. Salah satunya, bertumbuhnya komunitas kecantikan berbasis online serta pembuat konten atau beauty influencer yang kian marak bermunculan di ranah digital.

Baca Juga: E-Commerce Kecantikan Ini Sasar Milenial, Bidik Pertumbuhan Bisnis 40%

"Kehadiran beauty influencer memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap industri yang kami geluti dengan cara yang sepenuhnya baru," ungkap Dickson Leo dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).

Perubahan besar selanjutnya, yakni terkait pola belanja konsumen melalui e-commerce yang membuat mereka berbelanja kapan dan di mana saja. Ia memaparkan, testimoni, ulasan, video tutorial, dan sebagainya memengaruhi keputusan konsumen dalalm berbelanja.

Dickson menjelaskan, "Konsumen tidak perlu lagi mengunjungi toko untuk mempelajari cara terbaik menggunakan produk atau menciptakan tampilan baru. Mereka dapat belajar dengan menonton video tutorial di rumah sambil menggunakannya."

Kemudian, sambungnya, adanya penerapan strategi multi-channel yang lebih personal. Menurutnya, setiap segmentasi konsumen memiliki preferensi masing-masing dalam menilai dan memilih platform e-commerce.

Baca Juga: Ketiban Berkah Ramadan, Penjualan Jet Commerce Meroket Nyaris 9 Kali Lipat

"Ini bukan soal seberapa banyak channel pemasaran yang digunakan, tetapi tentang memberikan konsumen pilihan untuk berbelanja di channel mana pun yang mereka sukai dan kemudian menaruh perhatian besar pada channel yang terbukti paling menguntungkan," ujar Dickson.

Lebih jauh lagi, Dickson juga memahami bahwa kendati banyak perubahan dalam industri kecantikan, masih ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk tetap berada di garis terdepan dari perkembangan ini.

"Menjalankan official online store yang sukses membutuhkan strategi dan perencanaan dengan eksekusi sebaik-baiknya. Kemitraan strategis yang kami jalin bersama dengan Jet Commerce adalah bentuk komitmen Y.O.U untuk serius merambah pasar online dan memberikan pengalaman belanja terbaik pada konsumen," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: