Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Kementan Genjot Ekspor Pertanian, DPD Apresiasi

Kinerja Kementan Genjot Ekspor Pertanian, DPD Apresiasi Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) dalam program kerjanya selama era pemerintahan Jokowi mampu meningkatkan produksi dan nilai tambah komoditas. Hal itu disampaikan Ketua Komite II DPD RI M Aji Mirza Wardana, Minggu (23/6/2019).

"Bukan hanya berhasil meningkatkan produksi pertanian, Kementan juga berhasil mendorong sampai ekspor," ujar Aji Mirza.

Apresiasi Aji Mirza itu dilatari tercatatnya empat hasil produksi pertanian Indonesia masuk dalam 10 ekspor komoditas utama Indonesia ke negara-negara di kancah internasional pada Januari- Juni 2018. Keempat produksi komoditas pertanian tersebut adalah karet dan produk karet, sawit, kakao, serta kopi.

Baca Juga: Pertanian Dongkrak Neraca Perdagangan Indonesia

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan, sawit masih menjadi produk ekspor andalan Indonesia. Pada Januari-Juni 2018, ekspor sawit untuk 10 negara tujuan ekspor terbesar mencatat nilai US$5.447,6 juta. India masih menjadi pasar terbesar untuk sawit Indonesia dengan nilai US$1.490,9 juta, disusul China dan Pakistan masing-masing senilai US$948 dan US$686.

Sementara karet dan produk karet membukukan nilai ekspor US$2.332,7 juta untuk 10 negara tujuan ekspor terbesar. Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor paling besar dengan total ekspor senilai US$817,7 juta, disusul Jepang US$447,5 juta, dan China senilai US$317 juta.

Dua komoditas pertanian lainnya yang termasuk dalam komoditas utama adalah kakao dan kopi. Nilai ekspor kakao mencapai US$402.5 juta, sedangkan nilai ekspor kopi US$271,6 juta. 

Menurut Aji Mirza, ke depannya Kementan perlu lebih banyak lagi menggandeng pihak-pihak seperti sesama lembaga negara, pemda, asosiasi, komunitas, sehingga makin optimal menyerap aspirasi petani. Dengan optimalnya penyerapan aspirasi petani, dia beranggapan, hasil produksi pertanian otomatis akan ikut lebih meningkat.

Baca Juga: Di Hari Krida Pertanian, Pesan Mentan Dahsyat!!!

"Nantinya ini akan jadi prestasi luar biasa untuk masa depan hasil pertanian Indonesia. Yang selama ini dikenal sering impor, jadi ekspor," ucap Aji Mirza.

Aji Mirza menuturkan, kepemimpinan Mentan Amran Sulaiman patut diakui banyak membawa perubahan. Terutama dari sisi komoditas pertanian.

"Mulai sudah banyak yang swasembada komoditas pertanian. Ya sekarang ini kan telah banyak juga mampu untuk melakukan ekspor," kata Aji Mirza.

Aji Mirza berharap capaian di sektor pertanian ini dapat didukung semua komponen bangsa sehingga akan lebih banyak lagi komoditas yang berhasil diekspor.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyatakan, Kementan melalui berbagai unit kerjanya terus melakukan berbagai upaya peningkatan produksi. Upaya itu, antara lain dengan membuat program kerja dan terobosan nyata untuk mendongkrak pasar ekspor pertanian ke mancanegara.

Baca Juga: Kementan Tetap Fokus Swasembada Bawang Putih dan Tegas Mafia Pangan

"Efektivitas program dan berbagai terobosan bisa terlihat dari produksi pertanian dalam negeri yang tetap menuai hasil yang sangat membanggakan. Padahal saat ini kondisi neraca perdagangan Indonesia secara umum melemah," ujar Kuntoro Boga di Jakarta, Senin (24/6/2019).

Kuntoro Boga menambahkan, Kementan juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong peningkatan ekspor dan produksi dalam negeri. Kebijakan itu antara lain mempermudah perizinan ekspor dengan waktu pengurusan singkat, yakni sekitar 3 jam. Padahal sebelumnya waktu perizinan bisa memakan waktu 312 jam.

"Kami telah memiliki sistem layanan karantina jemput bola yang akan turut mendukung pembangunan kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan kompetitif. Selain itu, sistem ini juga langsung mengatur registrasi kebun, sertifkasi packaging house, dan pembinaan mutu antara eksportir, petani, dan atase pertanian sebagai market intelligent," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: