Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buset!! Sumbangan Go-Jek bagi Perekonomian Bandung Bikin Sesak Nafas

Buset!! Sumbangan Go-Jek bagi Perekonomian Bandung Bikin Sesak Nafas Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Bandung -

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mencatat bahwa kontribusi mitra Go-Jek kepada perekonomian Kota Bandung di tahun 2018 mencapai Rp2,1 triliun. 

Perhitungan kontribusi ekonomi berasal dari selisih pendapatan mitra Go-Jekdari sebelum hingga setelah mereka bergabung di Go-Jek.

Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw menjelaskan penelitian ini mencakup mitra dari empat layanan Go-Jek, yaitu layanan roda-dua Go-Ride, roda-empat Go-Car, Go-Food, dan Go-Life. Secara nasional, LD FEB UI mengungkapkan bahwa kontribusi mitra Go-Jek ke perekonomian nasional mencapai Rp44,2 triliun.

Hasil riset di Bandung merupakan bagian dari riset yang bertajuk “Dampak Go-Jek terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018” di 9 kota. Studi serupa pada tahun 2017 menunjukkan kontribusi Go-Jek dari dua layanan (roda dua dan UMKM) di Bandung mencapai Rp423 miliar1.

 “Kontribusi yang semakin besar dari Go-Jek menunjukkan bahwa teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi khususnya ke perekonomian daerah," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (25/6/2019)

Baca Juga: Go-Jek Uji Coba Layanan Streaming Video, Apa Namanya?

Go-Jek sebagai pemain utama industri teknologi di Indonesia telah menunjukkan bagaimana inovasi teknologinya dapat memperluas peluang penghasilan bagi seluruh lapisan masyarakat dari berbagai latar belakangan pendidikan dan usia

Adapun angka kontribusi ekonomi mitra Go-Jek terhadap perekonomian Kota Bandung di tahun 2018 meliputi

mitra pengemudi Go-Ride berkontribusi Rp 537 milliar, mitra pengemudi Go-Car menyumbang Rp 111 milliar, mitra UMKM Go-Food (Rp 1,5 triliun), mitra Go-Life  maupun Go-Clean dan Go-Massage (Rp46 milliar)

Menurut Paksi, di wilayah yang terkenal dengan kuliner khas Sunda, seperti cireng dan basreng, pertumbuhan juga terjadi pada kontribusi mitra UMKM Go-Food yang naik hampir 5 kali lipat dibandingkan tahun 2017.

“Pertumbuhan kontribusi mitra UMKM Go-Food ini antara lain disebabkan oleh optimalisasi fitur teknologi Go-Jek dan Go-Food yang semakin gencar digunakan oleh mitra UMKM,” kata Paksi.

Selebihnya, rata-rata penghasilan mitra Go-Jek dalam penelitian ini di atas UMK Kota Bandung dengan rata-rata pendapatan mitra Go-Ride di Bandung sebesar Rp 3,4 juta, pendapatan mitra Go-Car di Bandung Rp 4,8 juta dan pendapatan mitra Go-Life di Bandung sebesar Rp 4 juta. 

Baca Juga: Usai Lebaran, Go-Food Festival Kembali Tawarkan Ini ke Pengunjung

Selain itu, Go-Jek Menjadi Pintu Masuk UMKM Bandung ke Ekonomi Digital. Keutamaan Go-Jek di bisnis pesan-antar makanan online tercermin dari beberapa temuan diantaranya 76% mitra UMKM mengalami kenaikan volume transaksi dengan rata-rata peningkatan dengan omzet sebesar Rp 5,300,000 per bulan. 90% mitra UMKM menyatakan mereka pertama kali go-online saat bergabung ke GO-FOOD .39% UMKM menginvestasikan kembali pendapatan dari Go-Food ke usaha mereka.

Go-Jek juga, lanjut Paksi, berperan dalam mendorong gerakan nasional non-tunai karena 67% mitra UMKM pertama kali menerima pembayaran non-tunai saat bergabung dengan Go-Food.Temuan yang menarik lainnya adalah 79% mitra Go-Life adalah perempuan. 

"Ini menunjukkan Go-Jek mampu meningkatkan partisipasi perempuan ke dalam ekonomi berbasis digital,” tambah Paksi.

Riset ini menemukan bahwa para mitra Go-Life mengalami kenaikan pendapatan yang signifikan dibanding pendapatan sebelum bermitra dengan Go-Jek, yaitu hingga 55%.

"Kenaikan pendapatan mitra Go-Life yang signifikan ini dapat membantu para mitra perempuan yang merupakan mayoritas dari mitra Go-Life. Selebihnya, peningkatan pendapatan mitra juga dapat berpengaruh kepada kesejahteraan keluarga. Misalnya, riset ini menemukan bahwa pendapatan mitra perempuan Go-Life paling banyak dialokasikan untuk biaya pendidikan anak dan peningkatan gizi anak," lanjut Paksi.

Adapun, riset dilakukan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Bandung dengan menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka, dengan responden dipilih dengan pencuplikan acak sederhana (simple random sampling) dari database mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir. Responden di Bandung merupakan mitra Go-Ride (385 responden); mitra Go-Car (50 responden); mitra UMKM Go-Food (100 responden); dan mitra Go-Life (80 responden). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: