Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Kronologis Lengkap Kebakaran Pabrik Mancis di Langkat

Ini Kronologis Lengkap Kebakaran Pabrik Mancis di Langkat Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Hasil penyidikan sementara aparat kepolisian mengungkapkan bahwa kebakaran dengan kondisi api bisa dijinakkan kerap terjadi di Pabrik Korek Api di Desa Sambi Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Minimnya sistem keselamatan kerja dimiliki industri rumahan itu telah menyebabkan kebakaran besar terjadi pada Jumat 21 Juni 2019, sekitar Pukul 12.00 WIB. Tragedi itu menewaskan 30 orang, termasuk 5 anak-anak.

"Nahasnya kemarin itu, (keterangan) dari karyawan, itu sudah sering terjadi (kebakaran) seperti itu. Kalau sudah kebakaran, ya langsung dilempar dan diinjak saja. Jadi perlindungan keselamatan karyawan itu enggak ada," kata Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Yulianto, dalam jumpa pers di Mapolres Binjai, belum lama ini.

Berdasarkan keterangan pekerja yang selamat, mereka bekerja untuk merakit mancis. Setelah memasang pemantik, produk itu langsung dicoba. Jika api terlalu besar, maka dikecilkan. Sebaliknya jika terlalu kecil, api dibesarkan. Apabila api telah normal, maka mancis siap pakai dan dikemas.

"Dilempar di meja yang ada barang siap pakai, hingga akhirnya terjadi ledakan atau kebakaran yang sangat cepat menyambar ke depan," tutur Nugroho.

Saat kejadian, seluruh korban tidak bisa menyelamatkan diri. Nugroho mengungkapkan pintu keluar dikunci oleh mandor. Di mana, sang mandor ikut menjadi korban tewas dalam kebakaran tersebut.

"Pintu depan dikunci, ada beberapa orang yang melakukan kegiatan makan siang di situ bersama anak-anaknya waktu api menyambar dari belakang. Mereka enggak bisa melarikan diri karena pintu depan terkunci, digembok, lalu ada teralis besi. Mereka enggak bisa melarikan diri sehingga mereka terpanggang di situ," kata Nugroho. 

Dilaporkan seluruh pekerja di Pabrik Mancis terdapat 28 pekerja. Empat pekerja di antaranya berhasil menyelamatkan diri. Kemudian, ada pekerja saat bertugas membawa anaknya. Dia melanjutkan, ada tiga karyawan yang bawa anak. Ada dua karyawan membawa  dua anak, dan seorang lagi membawa 1 anak.

"Ada 28 orang karyawannya, 4 orang berhasil meloloskan diri, 24 masih di tempat itu. Terus, ada satu orang karyawan di situ memiliki teman, dia sifatnya hanya main di situ," kata Nugroho.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: