Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diminta Jokowi Bangun Hotel Buat Moto GP, Gini Jawaban Hary Tanoe

Diminta Jokowi Bangun Hotel Buat Moto GP, Gini Jawaban Hary Tanoe Kredit Foto: Reuters/Ibraheem Al Omari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo memanggil Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo ke Istana Negara. Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Hary mengungkapkan jika dirinya diminta langsung oleh Presiden Jokowi untuk ikut berinvestasi di salah satu kawasan pariwisata di timur Indonesia. Mandalika atau The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

 

Pria yang akrab disapa HT ini mengatakan bahwa hal tersebut sehubungan dengan akan digelarnya balapan motor dunia MotoGP  2021 di KEK Pariwisata Mandalika atau The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

Baca Juga: MotoGP di Lombok, Jokowi: Segera

 

“Pak Jokowi itu kan ingin kembangkan pariwisata, jadi ada kawasan yang dikembangkan seperti Bali ada yang namanya Lombok, Labuan Bajo dan sebagainya. Beliau melihat salah satu yang akan dikembangkan ini Lombok karena lombok ini sudah tanda tangan dengan Dorna akan nanti ada Motogp competition, di Mandalika. Jadi diminta supaya bisa juga partisipasi di sana karena kalau ada Motogp ada kegiatan dimana orangnya nanti,” ujar HT, dalam paparan publik PT Global Mediacom Tbk (BMTR), di Jakarta, Selasa (25/6/2019). 

 

Jokowi tambah HT meminta dirinya untuk membangun hotel di The Mandalika guna mendukung penyelenggaraan MotoGP tersebut. Saat ini, pihaknya tpun engah mempertimbangkan permintaan Presiden tersebut. 

 

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah MotoGP, Jokowi Ngaku Siap

 

Sayangnya, HT masih enggan membicarakan lebih lanjut rencananya terssebut. Namun, Ia membocorkan jika kemungkinan MNC akan membangun resort di kawasan Mandalika. 

 

“Mandalika kita bantu negara, bantu pemerintah, jadi dipertimbangkan. Untuk bangun resort. Pak Jokowi menghimbau makanya kita pertimbangkan. Kita pertimbangkan dulu hotelnya apa, investasinya berapa. Kita kan perusahaan publik. Brand-nya bisa sendiri bisa intrenasional. Kalau incarannya domestik branding sendiri aja. Kalau targtenya investor atau pengujung asing kita perlu operator asing karena network mereka kan di dunia,” pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: