Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bernilai US$200 Juta, Startup Self Driving Ini Resmi Tutup

Bernilai US$200 Juta, Startup Self Driving Ini Resmi Tutup Kredit Foto: Daily
Warta Ekonomi, Jakarta -

Valuasi yang besar tidak menjamin sebuah perusahaan rintisan (startup) akan bertahan hidup. Contohnya startup yang satu ini, Drive.ai, kendati telah bernilai US$200 juta, startup teknologi kendaraan otonom memutuskan menutup bisnisnya setelah empat tahun beroperasi.

Melansir TechCrunch, penutupan startup itu pertama kali dilaporkan oleh San Francisco Chronicle. Menurut dokumen WARN yang diajukan ke Departemen Pengembangan Ketenagakerjaan California, perusahaan harus mengajukan domuken WARN sebelum PHK massal atau penutupan perusahaan.

Baca Juga: Gandeng Qiscus, Kata.ai Luncurkan Chatbot untuk WhatsApps Business

Rumor lain yang telah beredar selama beberapa minggu, Apple sedang berupaya mengambil startup tersebut. Awal bulan ini, Juni, The Information melaporkan Apple sedang melakukan rekrutmen yang berarti akuisisi kecil terbatas pada talenta tertentu. Hasil rekrutment itu menghasilkan 90 karyawan perusahaan, setidaknya ada 5 karyawan yang sebelumnya bekerja di Drive.ai, mengganti status pekerjaan mereka di divisi proyek khusus Apple.

Drive.air didirikan pada 2015 oleh mantan mahasiswa pascasarjana yang bekerja di Stanford University'sArtificial Intelligence Lab dijalankan oleh Andrew Ng, pakar kecerdasan buatan terkenal. Perusahaan, yang awalnya berfokus pada sistem perangkat lunak self-driving dan sistem komunikasi cerdas, menerima banyak perhatian dan investasi pada tahun-tahun pertama.

Baca Juga: Aurora, Startup Mobil Self-Driving Dilirik Banyak Produsen Mobil

Selama beroperasi perusahaan mengumulkan pendanaan US$77 juta, terakhir pada tahun 2017 secara keseluruhan dihargai US$200 juta. Perusahaan sempat menarik perhatian investor setelah mengubah model bisnis dengan menggabungkan perangkat lunak pembelajaran yang mendalam dengan perangkat keras untuk membuat kit yang dirancang untuk armada bisnis dan komersial. Tahun lalu, 2018, perusahaan meluncurkan program percontohan di Frisco, Texas untuk menguji layanan berdasarkan permintaan menggunakan self-drivings.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: