Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jatim Terpilih Jadi Tuan Rumah Forum Keselamatan Minyak dan Gas Bumi 2019

Jatim Terpilih Jadi Tuan Rumah Forum Keselamatan Minyak dan Gas Bumi 2019 Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Provinsi Jawa Timur terpilih Forum Divisi Penunjang Operasi dan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi Tahun 2019 bertajuk “Kesiapan Fasilitas Penunjang Operasi dan Keselamatan Migas dalam Menyukseskan Kegiatan Lifting Tahun 2019” yang berlangsung di Surabaya 26-27 Juni 2019. 

Menurut Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman, provinsi Jatim merupakan penyumbang terbesar lifting minyak bumi di Indonesia hingga saat ini. Hal itu didukungan beberapa proyek yang berjalan di Jatim seperti Proyek Pengembangan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).

 “Dengan penyelenggaraan forum ini, diharapkan kendala di lapangan seperti penilaian teknis kapal tanker lifting (vetting), kesiapan dan kesesuaian kapal tunda, tanggung jawab risiko dan pengalihan aset, keselamatan operasi lifting, dll dapat dicarikan solusi sesuai ketentuan yang berlaku,dengan lebih cepat dan efisien,” tegas Fatar di Surabaya, Rabu (26/6/2019).

Baca Juga: SKK Migas: Produksi Gas Alam Cair Menurun

Lebih lanjut Fatar menjelaskan, bahwa Forum ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan menggabungkan tiga forum yang pada tahun-tahun sebelumnya diselenggarkan secara terpisah. Ketiga forum tersebut adalah Forum Perkapalan dan Transportasi, Forum Kebandaran dan SaranaPenunjang, serta Forum Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL). Forum Penunjang Operasi dan Keselamatan Migas Tahun 2019 bertujuan bukan hanya untuk menjalin komunikasi antara SKK Migas, KKKS, dan para pemangku kepentingan tetapi juga untuk meningkatkan koordinasilintas sektoral demi kegiatan operasi lifting terlaksana dengan lancar dan selamat.

Fatar juga mengungkapkan, kedepan tantangan industri hulu migas bukan hanya dari segi teknis dan operasional, tapi juga dipengaruhi hal-hal non teknis dan fluktuasi harga migas yang menuntut industri ini untuk bekerja lebih optimal dan efisien. Di tahun 2018, incident rate(IR)  industri hulu migas sebesar 0,67atau mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya sebesar 0,71. Hal yang menjadi perhatian di tahun 2019 adalah terjadinya 18 kejadian pekerja yang meninggal karena sakit (illness fatality). Fatality tersebut memang bukan kecelakaan tambang, namun dampak dari setiap kejadian dapat menghambat pencapaian produksi sehingga aspek lingkungan hidup harus dijaga kelestariannya, serta kesehatan dan keselamatan para pekerja.

“Angka tersebut relatif cukup besar selama berdirinya SKK Migas. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah dan memperbaiki agar kejadian tidak terjadi kembali,” bebernya

Perlu diketahui, Kegiatan Forum Divisi  PenunjangOperasi dan Keselamatan Migas Tahun 2019 diselenggarakan dalam bentuk konferensi, focus group discussion (FGD), dan pameran. Konferensi ini menghadirkan nara sumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, PT. Pertamina (Persero), PT. Pertamina Shipping, Air Nav Indonesia, serta Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan terkait.

Baca Juga: Pertamina Hadir Dukung Kegiatan Bebersih Ciliwung

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: