Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Cukup Sudah, Pemilu Borongan Jangan Terulang Lagi

Sudah Cukup Sudah, Pemilu Borongan Jangan Terulang Lagi Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 banyak memunculkan dampak negatif sehingga harus dievaluasi dan dicari solusinya yang lebih membumi.

Baca Juga: Ini Penyebab Kematian Ribuan Petugas KPPS versi UGM

"Pemilu 2019 yang pelaksanaannya secara serentak, yakni pemilu legislatif dan pemilu presiden, banyak memberikan dampak negatif, mulai dari praktik politik uang, pembelian suara, kendala distribusi logistik, maupun beban kerja petugas lapangan yang sangat berat sehingga ada sekitar 700 petugas di tingkat TPS (tempat pemungutan suara) yang meninggal dunia," kata Zuhro pada diskusi "Evaluasi Pemilu Serentak, Bisakah Pileg dan Pilpres Dipisah Lagi?" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Menurutnya, banyaknya dampak negatif ini memberikan pembelajaran berharga bagi semua pihak agar jangan sampai terulang lagi, karena itu harus dicari solusinya yang lebih lebih membumi.

"Solusi yang harus dipikirkan adalah menata ulang desain pemilu yang jauh lebih rasional dan membumi. Jangan dipercaya lagi pada desainer pemilu 2019 yang mengedepankan pemilu borongan dengan lima kotak suara," katanya.

Ia juga menyatakan, sepanjang sejarah pemilu di Indonesia sejak tahun 1955, pemilu 2019 adalah yang terburuk, sehingga harus dievaluasi dan dicari solusinya.

"Pemilu 2019 betul-betul seperti menara gading dan tidak berpijak di bumi Indonesia," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: