Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wooow, Bitcoin Melonjak Hingga US$13.000!

Wooow, Bitcoin Melonjak Hingga US$13.000! Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada hari Rabu (26/06/2019), bitcoin melonjak ke level tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Hal ini dikarenakan para investor mencari keamanan dalam investasi alternatif di tengah ketegangan geopolitik, dan meneriakkan prospek bahwa token Libra Facebook dapat mendorong cryptocurrency ke jalur utama.

Cryptocurrency terbesar di dunia telah melonjak nilainya sejak April dan pada hari Rabu mencapai puncak US$13.666,02 di pertukaran Bitstamp, level tertinggi sejak Januari 2018. Sejauh ini, di tahun 2019 bitcoin telah meningkat lebih dari 260%, meskipun tetap di bawah waktu tertinggi yang hampir mencapai US$20.000 pada bulan Desember 2017.

Bitcoin terakhir yang diperdagangkan naik 14,7% pada nilai US$13,475.

Baca Juga: Nilai Bitcoin Tembus US$11.000, Libra Facebook Penyebabnya?

Sebagaimana dikutip dari laman Reuters, setelah menghabiskan tahun 2018, para investor telah berbondong-bondong kembali ke mata uang digital. Bitcoin telah meningkat selama delapan hari berturut-turut. Dan sekarang Facebook mengatakan akan menawarkan cryptocurrency sendiri, yaitu koin Libra, pada akhir Juni 2020.

Para analis mengatakan bahwa pengumuman Facebook bulan ini telah membangkitkan kembali minat terhadap mata uang digital, sementara para investor yang mencari aman juga telah mendorong harga bitcoin.

"Pedagang cryptocurrency dihidupkan kembali dengan peluncuran koin digital mereka sendiri dan momentum tersebut tampaknya membangkitkan investor baru," kata Edward Moya, analis pasar senior di pialang valas online OANDA di New York.

"Keraguan Bitcoin membuatnya berhati-hati dalam mencoba menghentikan lonjakan ini dan mungkin mencari level resistensi berikutnya yaitu US$15.000," tambahnya.

Baca Juga: Ini Bahaya dan Cara Cegah Cryptojacking, Pembajakan Komputer Buat Nyuri Bitcoin

Para analis juga mengatakan, dengan bank-bank sentral utama yang mempertahankan suku bunga dekat posisi terendah sepanjang masa, investor telah mencari cara untuk mendiversifikasi portofolio mereka, termasuk melalui cryptocurrenies.

Kuantitas berjangka Bitcoin CME telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Hal ini dikarenakan investor mencari cara untuk mendapatkan koin melalui pasar derivatif.

“Pedagang, yang memiliki akses ke pasar spot dan futures telah membeli spot dan menjual futures, dan secara sewenang-wenang menjual dua harga,” kata Michael Moro, chief executive officer di Genesis Global Trading, yang menyediakan perdagangan mata uang digital over-the-counter untuk institusi investor.

Cryptocurrency telah meroket 150% sejak awal Mei, bersama dengan kenaikan besar dalam mata uang digital kecil lainnya seperti Ethereum's ether dan Ripple's XRP.

Baca Juga: Wow, Bitcoin Mulai Digunakan di Industri Sepak Bola

"Perlu dicatat bahwa ini merupakan pasar yang sangat berbeda hari ini daripada pada 2017," kata Moro.

Melihat Tahun 2017 banyak jumlah ICO (penawaran koin awal), yang sangat mengganggu. Namun di Tahun 2019 hanya memiliki sedikit gangguan. Ini juga terdapat ruang yang berbeda karena produk berjangka CME bitcoin tidak tersedia hingga Desember 2017. ”

ICO merujuk pada skema penggalangan dana yang melewati bank dan perusahaan modal ventura serta melibatkan startup yang membuat token mereka sendiri dan menjualnya kepada publik.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: