Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akseleran Ajak 1.500 Mahasiswa IBS Melek Investasi Online

Akseleran Ajak 1.500 Mahasiswa IBS Melek Investasi Online Kredit Foto: Akseleran
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fintech peer-to-peer (P2P) lending Akseleran melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan STIE Indonesia Banking School (IBS), Selasa (25/6/2019). Melalui kerja sama ini, Akseleran membidik lebih dari 1.500 mahasiswa IBS untuk semakin melek terhadap layanan P2P lending sebagai alternatif investasi online.

Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah tepat, khususnya dalam menyasar bidang pendidikan. Hal ini, lanjutnya, akan semakin memudahkan Akseleran untuk mengedukasi ribuan mahasiswa IBS dalam berinvestasi melalui aplikasinya yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja dari ponsel pintar (smartphone) mereka.

"Mahasiswa IBS diharapkan memiliki alternatif investasi di P2P lending, selain di lembaga keuangan konvensional melalui beragam kegiatan edukasi. Kami melihat pendapatan kelas menengah banyak yang produktif terlihat dari 80% asetnya berbentuk deposito dan tabungan, sedangkan di saham masih kurang dari 1% dari total jumlah penduduk. Gambaran tersebut sebenarnya uang mereka belum bekerja optimal," ujar Ivan dalam keterangannya, Kamis (27/6/2019), di Jakarta.

Baca Juga: Akseleran Cari Dana US$7,5 Juta, Tenggat Waktunya April!

Di samping itu, terang Ivan, secara akses kaum milenial dari kalangan mahasiswa seperti di IBS sangat dimudahkan dengan keberadaan aplikasi Akseleran yang bisa diunduh baik dari Play Store maupun dari App Store.

Kemudahannya ialah tidak sampai lima menit untuk mengunduh aplikasi Akseleran hingga mendaftar sebagai pengguna, tetapi juga dapat langsung berinvestasi dengan nominal mulai dari Rp100 ribu dengan rata-rata imbal hasil sebesar 18%-21% per tahun.

"Akseleran ingin mewujudkan inklusi keuangan menjadi realitas, bisa terlihat dari para pemberi dana pinjaman (lender) kami yang memiliki profesi beraneka ragam termasuk kaum milenial dan salah satunya mahasiswa. Tercatat, hingga saat ini jumlah lender dari kaum milenial berkisar 75%-80% dari hampir 100 ribu lender yang tersebar di seluruh Indonesia," ungkap Ivan.

Dia pun menyampaikan, saat ini Akseleran telah menyalurkan total pinjaman sebesar lebih dari Rp530 miliar pada 1.000 peminjam. "Pertumbuhan penyaluran pinjaman kami tiap bulan tetap naik konsisten dengan rata-rata menembus Rp70 miliar per bulan," jelasnya.

Baca Juga: Membaik, Rasio Kredit Bermasalah Akseleran 0,3% di Maret 2019

Subarjo Joyosumarto, Ketua IBS, mengatakan, sejak 2004, IBS berdiri untuk mencetak lulusan pendidikan tinggi di bidang perbankan dan lembaga keuangan pada tingkat sarjana, baik S1 maupun S2 yang link and match dengan industri perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

"Milenial yang tech-savvy mulai memasuki lapangan kerja dan menjadi nasabah bank. Mereka harus masuk di era meningkatnya persaingan bisnis sebagai dampak pembentukan MEA dan persiapan menjelang ASean Financial Integration 2020, termasuk pelaksanaan Asean Banking Integration," katanya.

Untuk itu, dengan MoU strategis dengan Akseleran diharapkan mahasiswa-mahasiswa IBS lebih mantap memahami proses bisnis P2P lending serta menjadi pelaku kebutuhan industri yang telah berkembang pesat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: