Kredit Foto: Viva
Pihak Pertamina mengakui banyak hoax yang menyasar melalui jasa lowongan pekerjaan. Bahkan, sampai kabar palsu itu menyasar ke permainan harga bahan bakar di Indonesia. Maka dari itu, perusahaan bahan bakar minyak itu memiliki cara jitu menangkal hoax.
"Sering kali hoax yang menyasar ke kami adalah informasi lowongan pekerjaan. Padahal, kalau masyarakat ingin tahu sebenarnya bisa langsung buka website kami," kata Managing Editor Energia Pertamina, Reno Fri Daryanto di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi, Kamis 27 Juni 2019.
Bahkan, kata dia, penyebaran hoax terbesar melalui media sosial. Salah satunya Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Menurut dia, Fcebook sendiri memiliki andil dalam penyebaran hoax sebanyak 81 persen dari pengguna di Indonesia yang memanfaatkan sebagai media sosial.
"Kedua Instagram dan baru WhastApp," ujarnya.
Untuk menghindari kabar bohong yang kerap menimpa perusahaannya, Reno selalu mencari cara untuk tidak mengikuti alur hoax tersebut. Salah satunya, dengan cara mengganti tata cara rekruitmen dengan sistem digital.
"Kita sudah tidak pakai kertas pengumuman, tapi kita pakai digital yang disimpan dalam website kami," katanya.
Reno mengaku, sangat responsif atas perhelatan program Tangkal Hoax di kampus. Menurutnya, mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan bisa memberikan sesuatu yang positif kepada masyarakat.
Di lokasi acara Reno langsung menemui mahasiswa. Satu per satu mahasiswa diajak berkomunikasi atas pemahaman berita bohong. Suasana yang tadinya hening menjadi gaduh. Tertawaan mahasiswa atas candaan Reno membuat ruangan Graha Tanoto menjadi hidup.
"Kabar bohong itu sebaiknya dicek dan dikonfirmasi," kata Reno kepada mahasiswa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
