Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Siapkan Panduan Wisata Halal di Indonesia

Pemerintah Siapkan Panduan Wisata Halal di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementrian Pariwisata (Kemenpar) segera menyusun dan menyiapkan pedoman wisata halal yang akan menjadi panduan bagi pengembangan pariwisata berstandar halal sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan wisata halal di Indonesia.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengatakan pihaknya optimistis panduan yang akan disusun tersebut akan berperan dalam mempercepat pertumbuhan wisata halal di Indonesia. Pedoman wisata halal sendiri akan meliputi empat bidang yaitu destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan. Dalam penyusunan panduan, Kementrian Pariwisata akan  mengacu pada standar terbaik wisata dunia.

Baca Juga: Upaya Indonesia Pertahankan Gelar Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia

"Kita harus mengikuti strategi umum seperti pelayanan dan harga terbaik dan berlaku di dunia," Kata Arief dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Kamis (27/6/2019)

Lebih lanjut  mengenai standar layanan pariwisata Arief menekankan pentingnya sertifikasi pariwisata halal bagi pelaku dan produk pariwisata. Sertifikasi dapat dijadikan sebagai jaminan halal bagi produk pariwisata yang diproduksi oleh para pengusaha.

"Untuk langkah awal ada empat bidang usaha yang akan disertifikasi yakni kuliner, hotel, biro perjalanan, dan spa. Sebaiknya para pelaku usaha tidak ragu untuk melakukan sertifikasi bagi bidang usahanya karena dengan demikian ada jaminan produknya halal dan sesuai dengan standar," ucapnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Indonesia Mejeng di Peringkat 1 Destinasi Wisata Halal

Ia menilai potensi pawisata halal di Indonesia dinilainya besar namun pencapaiannya belum optimal. Belum banyak daerah yang menjadikan wisata halal sebagai ciri khas wisata. Salah satu daerah yang sudah menerapkan wisata halal yakni Lombok.

"Kita masyarakat Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Terkadang ada anggapan pelaksanaan sertifikasi tidak berguna, padahal di situlah kita menerapkan standar yang juga mendorong pihak lain untuk meningkatkan kualitas secara bersamaan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: