Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Didorong Ramadan-Lebaran, Uang Beredar Mei 2019 Nyaris Rp6 Kuadriliun

Didorong Ramadan-Lebaran, Uang Beredar Mei 2019 Nyaris Rp6 Kuadriliun Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat pada Mei 2019. Posisi M2 tercatat Rp5.861,3 triliun atau tumbuh 7,8% (yoy) pada Mei 2019, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,2% (yoy).

Akselerasi M2 didorong oleh naiknya pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi. M1 tumbuh sebesar 7,4% (yoy) pada Mei 2019, lebih tinggi dari 5,8% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama didorong oleh komponen uang kartal.

Uang kartal di luar perbankan dan BI tercatat sebesar Rp675,7 triliun atau tumbuh dengan akselerasi yang signifikan dari 7,4% (yoy) menjadi 16,4% (yoy) pada Mei 2019.

Baca Juga: Ada Uang 30 Ribu Dolar AS, Ditanya Jaksa Menteri Lukman Ngaku Lupa

"Hal ini seusai dengan pola musimannya, yaitu peningkatan kebutuhan uang kartal masyarakat selama Ramadan dan hari raya Idulfitri 1440 H, khususnya 31 Mei 2019 adalah hari kerja terakhir sebelum libur ldulfitri," tulis BI dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Akselerasi pertumbuhan uang kartal seiring dengan perlambatan giro rupiah dari 4,7% (yoy) menjadi 1,0% (yoy) pada Mei 2019 terutama karena turunnya saldo giro rupiah, baik milik nasabah korporasi maupun perorangan.

Selain itu, terdapat akselerasi pertumbuhan dana float (saldo) uang elektronik yang diterbitkan bank dari 41,2% (yoy) di April 2019 menjadi 63,6% (yoy) di Mei 2019 dengan nilai saldo sebesar Rp3,0 triliun (0,19% dari total M1).

Sementara itu, uang kuasi yang memiliki pangsa terhadap M2 sebesar 74,0% dengan nilai sebesar Rp4.335,4 triliun tercatat mengalami peningkatan pertumbuhan pada Mei 2019, yaitu sebesar 8,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,2% (yoy).

Baca Juga: Rupiah Ditikam Dolar AS, Jokowi Effect Tak Mempan?

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 yang meningkat terutama didorong oleh pertumbuhan aktiva luar negeri bersih yang membaik serta peningkatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih.

Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar -3,2% (yoy) pada Mei 2019, membaik dari -5,8% (yoy) pada bulan sebelumnya. Kondisi tersebut seiring dengan melambatnya kewajiban sistem moneter (BI dan perbankan) kepada nonresiden.

Sementara itu, aktiva dalam negeri bersih juga meningkat dari 10,9% (yoy) menjadi 11,9% (yoy) pada Mei 2019. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan kewajiban sistem moneter yang melambat terutama dari instrumen saham dan modal lainnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: