Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan: Bumikan Varietas dan Teknologi Budidaya ke Petani Daerah

Kementan: Bumikan Varietas dan Teknologi Budidaya ke Petani Daerah Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jawa Timur -

Hasil inovasi dan pengkajian  para peneliti Kementerian Pertanian diharapkan dapat segera diimplementasikan oleh petani di lapang. Demikian pesan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Fadjri Jufri, kepada para peneliti dan penyuluh BPTP Jatim dan Balittas, dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur. 

"BPTP adalah ujung tombak diseminasi dan transfer teknologi hasil-hasil peneliti litbang pertanian, bumikan varietas-varietas Badan Litbang di petani, juga inovasi teknologi lainnya melalui upaya transfer teknologi oleh litbang sendiri, jangan tergantung pada swasta,” ujar Fadjri, Sabtu (29/06/2019).

BPTP, menurut Fadjri, sangat berperan dalam upaya mengenalkan varietas, teknologi budidaya dan alat mesin hasil riset para peneliti kepada petani di daerah. 

Baca Juga: Mentan: Stok Beras Oke Sampai Tahun Depan

Sudarmadi Purnomo, Penanggung jawab koleksi plasma nutfah BPTP Jatim menyampaikan, berbagai jenis koleksi jenis sayuran, padi-padian dan kacang-kacangan lokal yang potensial dimanfaatkan untuk pengembangan lebih lanjut tersedia disini.

"Kami menyambut baik tantangan Kepala Badan tersebut dan ingin menyalurkan benih seleksi yang dihasilkan untuk dapat dimanfaatkan secara lebih luas" ujarnya.  

Selama ini, tambah Sudarmadi, benih BPTP Jatim sudah disebar ke seluruh Indonesia untuk dikembangkan maupun dimanfaatkan oleh para petani di Jawa Timur. 

Sementara di Balittas, Fadjri menyempatkan memotivasi dan meminta  para peneliti agar Balittas juga berkiprah lebih kuat lagi dalam menghasilkan varietas tanaman perkebunan yang menjadi mandat utamanya. 

Baca Juga: Jawab Tantangan Era Industri 4.0, Kementan Jalankan Program Bantuan Alsintan

“Ditjen teknis sangat mengharapkan dukungan kita dan memanfatkan hasil hasil varietas, alsin dan teknologi budidaya dari Badan Litbang", jelas Fadjri.

Ia juga mendorong Balai Penelitian menjalin kerjasama dengan lembaga Internasional, lembaga nasional dan daerah. Namun harus dikelola secara baik dan memberilan manfaat kepada institusi dan negara.

"600 inovasi teknologi Badan Litbang bukan hanya di buku atau di balai penelitian saja, tetapi juga digunakan dan bermanfaat untuk masyarakat,” tegasnya.

Sedangkan di Balitjestro, Kabadan menekankan pentingnya pengelolaan Kebun percobaan dan tanamam Koleksi yang dimiliki sebagai sarana diseminasi  teknologi. Masyarakat harus dapat melihat apa yang sudah dihasilkan baik varitas baru maupun teknologi budidaya yang dihasilkan.

Baca Juga: Kementan bersama 4 Lembaga dan Importir Optimis Wujudkan Swasembada Bawang Putih 2021

“Seperti teknologi Jeruk Berbuah Sepanjang Tahun (Bujangseta), ini inovasi luar biasa. Dengan teknologi ini para petani jeruk tak perlu lagi khawatir dengan masa panen yang singkat,” urai Fadjri di Kantor Balitjestro, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (28/6). 

Ia menambahkan, teknologi Bujangseta memungkinkan tanaman jeruk dapat berbuah sepanjang tahun, maksimal bisa panen lima kali dalam dua belas bulan. 

“Teknologi ini harus disebarkan dan diadopsi oleh para petani diseluruh Indonesia untuk mengatasi masalah musim, harga dan pasca panen yang selama ini dikeluhkan petani, jelasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: