Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menang di MK, Ma'ruf Amin Pastikan Dirinya...

Menang di MK, Ma'ruf Amin Pastikan Dirinya... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Tidak ada persiapan khusus bagi KH Ma'ruf Amin, cawapres terpilih saat menghadiri rapat pleno KPU RI terkait penetapan pemenang Pilpres 2019.

"Saya menerima keputusan akhir dan penetapan. Persiapan biasa saja," kata Ma'ruf saat ditemui di Pesantren Syekh An-Nawawi, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Jumat malam, 28 Juni 2019.

Kiai Ma'ruf memastikan dia bersama capres terpilih Jokowi akan hadir di KPU RI dalam rapat pleno penetapan paslon pilpres terpilih.

"Sifatnya kan kita hanya menerima penetapan KPU, nanti kita dengar. Nanti hadir bersama Jokowi," katanya.

KPU RI berencana menggelar rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih akan digelar pada Minggu, 30 Juni 2019 di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, yang dimulai pukul 15.30 WIB.

Dalam rapat pleno tersebut, KPU akan mengundang kedua paslon, Bawaslu, DKPP, TNI, Polri, Kemendagri, Kemenlu, partai politik peserta pemilu, pemantau pemilu dan NGO di bidang kepemiluan.

Setiap pasangan calon hanya diberi jatah membawa 20 orang pendukungnya masuk ke dalam ruangan rapat pleno.

Salinan penetapan paslon, dalam bentuk Surat Keputusan (SK) akan diberikan ke Kementerian/Lembaga terkait seperti Sekretariat Negara, Mahkamah Agung, MPR, DPR, Bawaslu dan MK.

Kiai Ma'ruf Amin, selama ini dikenal sebagai ulama. Kini tanggung jawabnya bertambah sebagai umaro atau pemimpin dengan jabatan wakil presiden mendampingi Jokowi periode 2019-2024.

"Saat ini saya punya dua tanggung jawab yaitu mas'uliyyah ulama (tanggung jawab ulama) dan mas'uliyyah umaro (tanggung jawab pemimpin). Jadi sekarang saya ulama dan umaro," kata Kiai Ma'ruf.

Meski akan menjabat sebagai wapres atau umaro, Ma'ruf mengaku tidak bisa melepaskan status dirinya sebagai ulama.

Fungsi ulama yakni membangun agama di masyarakat dan akan berjalan seirama dengan fungsi umaro yang menurutnya adalah membangun manfaat, maslahat dan menghindarkan rakyat dari kerusakan serta mara bahaya.

"Jadi santri jangan kecil hati, karena santri bisa jadi apa saja. Saya sejak kecil jadi santri dididik supaya jadi kiai, ternyata bisa jadi Rois 'Am Nahdatul Ulama (NU), Ketua MUI, lalu sekarang belok jadi umaro setelah diajak Pak Jokowi mendampingi," kata dia. (ase)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: