Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Politikus Gerindra Kritik Pedas Konsep Pembangunan Jokowi

Politikus Gerindra Kritik Pedas Konsep Pembangunan Jokowi Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan bahwa anggaran pemerintah pada periode selanjutnya, yakni anggaran belanja Pemerintah di APBN 2020 akan difokuskan untuk pengembangan SDM menuai kritikan dari anggota DPR.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menganggap fokus pembangunan yang diterapkan Presiden Jokowi terbalik. Menurut dia, pembangunan SDM diterapkan terlebih dahulu sebelum infrastruktur.

"Saya heran juga, anggaran kita difokuskan ke SDM, kenapa baru dilakukan sekarang. Karena SDM itu sebenarnya pemberdayaan atau peningkatan kompetensinya. Harusnya dilakukan sebelum infrastruktur dibangun," kata Bambang.

Baca Juga: PKS Bilang Prabowo Akan Ucapkan Selamat ke Jokowi Saat ...

Bambang berpendapat jika pembangunan SDM dilakukan terlebih dahulu, maka SDM mampu memanfaatkan dengan baik infrastruktur yang telah dibangun. Dengan begitu, kata dia, akan optimal dalam pertumbuhan ekonomi.

"Saya pernah pernah memimpin perusahaan. Saya tahu betul SDM itu harus lebih dulu sebelum infrastrukturnya dibangun," kata dia.

Bambang menyinggung adanya pembangunan infrastruktur yang tidak maksimal, bahkan cenderung mubazir, seperti pembangunan waduk.

"Banyak sekali waduk yang enggak berfungsi. Contoh Waduk Beriwit di Berau. Itu dibangun dan selesai 2016. Itu sampai detik ini tidak digunakan. Jadi, temuan BPK bisa masuk ke KPK. Saya harapkan begitu," kata dia.

Baca Juga: Legowo! Gerindra: Silakan Partai Pendukung 02 Tentukan Pilihan Masing-Masing

Politikus Partai Gerindra ini menegaskan, dirinya sudah melakukan pengecekan ke lokasi waduk beberapa waktu lalu. Dari pengecekan dilapangan itu, pihaknya menyaksikan sendiri adanya infrastruktur yang tidak maksimal.

"Begitu kami cek ke sana, Kementerian PUPR, pak ini pipanya belum, primer, sekunder, dan tersier. Sawahnya? Iya pak sawahnya belum tercetak. Begitu dilihat ternyata sawahnya jadi kelapa sawit. Begitu saya tanya, petaninya sudah kembali ke Jawa. Saya tanya ini waduk untuk apa, untuk pariwisata," kata Bambang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: