Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Injak Tanah Korut

Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Injak Tanah Korut Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di tanah Korea Utara. 

Baca Juga: Nih Provokator yang Buat Trump Boikot Huawei

Trump bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi (Demilitarised Zone/DMZ), dan keduanya sepakat untuk kembali memulai pembicaraan nuklir.

Tampak Trump didampingi Kim, secara selintas melewati garis batas militer ke tanah Korea Utara. Tidak lama kemudian, mereka kembali ke tanah Korea Selatan dan bergabung dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk perbincangan singkat yang menandai pertemuan ketiga negara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Trump dan Kim kemudian melakukan pembicaraan tertutup selama kurang lebih satu jam.

"Pertemuan tadi sangat baik, kami perlu untuk mengerjakan hal-hal yang terperinci. Kita lihat apa yang akan terjadi," kata Trump.

Trump menambahkan, baik AS maupun Korea Utara akan membentuk tim untuk mendorong pembicaraan yang sempat terhenti, dengan tujuan untuk membuat Korea Utara menghentikan program senjata nuklir mereka.

Dia menyebut bahwa dia memiliki banyak waktu dan tidak terburu-buru untuk mencapai kesepakatan pembicaraan itu. Ia mengatakan, "kami menginginkan ini berjalan dengan benar."

Kim nampak santai dan tersenyum ketika dia berbicara dengan Trump di tengah-tengah kerumuman ajudan, pengawal, dan pewarta foto yang mengerumuni mereka.

"Saya merasa terkejut ketika membaca pesan bahwa Anda ingin bertemu dengan saya," kata Kim kepada Trump, merujuk pada tawaran Trump untuk bertemu yang disampaikan olehnya melalui cuitan di Twitter.

Trump dan Kim pertama kali bertemu di Singapura pada Juni tahun lalu, dan keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama perihal denuklirisasi di Semenanjung Korea. Namun ternyata kemajuan dari pertemuan itu tidak terlalu besar.

Pertemuan kedua di antara mereka dilakukan di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu, dan gagal setelah kedua belah pihak tidak dapat mempersempit perbedaan pendapat soal keinginan AS agar Korea Utara menghentikan program nuklirnya dan keinginan Korea Utara untuk terbebas dari sanksi AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: