Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Lobi Perusahaan Inggris Naikkan Nilai Investasinya

Indonesia Lobi Perusahaan Inggris Naikkan Nilai Investasinya Kredit Foto: Bappenas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang tengah disusun Kementerian PPN/Bappenas memberikan peluang besar bagi para investor asing untuk masuk dan berpartisipasi membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

Demikian disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019: Accelerating Indonesia’s Infrastructure Investment for Higher Economic Development yang dihelat di London, Selasa (2/7/2019). IIIF 2019 bertujuan untuk menghimpun dukungan investor potensial.

Baca Juga: Target Investasi Infrastruktur Naik 20%, Pemerintah Siapkan 2 Skema

"Saya yakin investor Inggris juga memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan skala investasi di Indonesia," kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta.

Realisasi investasi dari perusahaan Inggris di Indonesia selama periode Januari-Desember 2018 lalu tercatat sekitar kurang lebih US$300 juta dan menduduki peringkat ke-14 dibandingkan dengan negara lain.

"Saya berharap kerja sama lebih intensif selama forum ini dapat meningkatkan angka investasi tersebut secara signifikan," ungkap Bambang.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah memberikan insentif dengan mengadvokasi dan meningkatkan iklim investasi di Indonesia melalui berbagai kebijakan dan peraturan.

Baca Juga: Luhut Bilang Putra Mahkota Saudi Mau Investasi Besar-besaran

Indonesia berkomitmen kuat mengembangkan infrastruktur, salah satunya dengan memberikan tax holiday atau pembebasan pajak 20 tahun untuk proyek-proyek strategis bagi perekonomian Indonesia, serta membebaskan bea masuk selama empat tahun untuk keperluan produksi dalam negeri.

"Kami juga mendorong pembiayaan sektor swasta untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pemanfaatan instrumen pasar keuangan sebagai alat investasi infrastruktur. Kami berharap insentif dan peningkatan iklim bisnis ini dapat memacu lebih banyak partisipasi investor Inggris," tukas Bambang.

Turut hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Rizal Sukma, dan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan dengan Indonesia Richard Graham MP.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: