Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bareng Koperasi, Anak Usaha Grup Astra Agro Kelola 2.500 Kebun Sawit

Bareng Koperasi, Anak Usaha Grup Astra Agro Kelola 2.500 Kebun Sawit Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak usaha Grup Astra Agro terus mengembangkan kemitraan, seperti yang dilakukan PT Tri Buana Mas (TBM), salah satu anak Perusahaan PT Astra Agro Lestari (AAL) yang berlokasi di kawasan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit ini menjalin kemitraan dengan masyarakat dalam pengelolaan perkebunan sawit dengan pola inti plasma. Sekitar 2.500 hektare kebun kelapa sawit siap dikonversikan menjadi kebun plasma dengan menggandeng Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangun Banua.

Program ini didukung penuh oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan (Kalsel). Untuk merealisasikannya kegiatan ini diawali dengan uji kelayakan konversi kebun plasma di PT TBM.

"Secara umum, perkebunan plasma yang dikembangkan PT TBM sudah sesuai standar teknis dan layak untuk dikonversi. Apalagi perusahaan ini juga menjalin kerja sama yang baik dengan KSU Bangun Banua yang menghimpun para petani lokal," ucap Suparmi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel pada saat uji kelayakan, Sabtu (29/6/2019)

Baca Juga: Top! Meski Untung Turun Astra Agro Tetap Bagi Rezeki ke Pemegang Saham

Ketua KSU Bangun Banua, Muhammad Noor mengatakan bahwa perkebunan inti plasma akan diterima 1.984 kepala keluarga (KK), keseluruhannya berada di lima desa di wilayah Margasari, yaitu Desa Suwaja, Buas-Buas, Buas-Buas Hilir, Teluk Haur, dan Batalas.

"Konversi kebun plasma yang dilakukan PT TBM membuktikan kepekaan perusahaan terhadap masyarakat sekitar," ucap Muhammad Noor.

Dukungan serupa juga disampaikan oleh Camat Candi Laras Utara, Parianta, bahkan menurutnya, program perkebunan inti plasma yang diterapkan oleh PT TBM bisa menjadi contoh perusahaan sawit lainnya.

Saat ini, perusahaan telah menjadi rumah bagi ribuan pekerja kebun yang sebagian besar adalah masyarakat sekitar. "Saya pesan, terkait program konversi dan pengalihan kebun ke petani plasma, hendaknya masyarakat bisa menjaga amanah ini dengan baik dan jangan sampai lahan tergadai apalagi terjual," katanya.

Sementara itu, CDAM PT AAL Area Borneo 4, Jaenudin menyampaikan, program kemitraan ini merupakan perwujudan dari visi besar PT AAL dalam mendorong kesejahteraan bersama bangsa. Diharapkan program kemitraan tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: