Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pacu Vokasi, Industri Butuh 600 Ribu Tenaga Kerja per Tahun

Pacu Vokasi, Industri Butuh 600 Ribu Tenaga Kerja per Tahun Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri manufaktur nasional membutuhkan sekitar 600 ribu tenaga kerja setiap tahun dengan asumsi pertumbuhan industri 5-6%. Seiring dengan itu pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor industri melalui pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Dengan ketersediaan SDM industri yang kompeten, kami meyakini sektor manufaktur nasional akan mampu lebih berdaya saing global di era digital,” kata Tenaga Ahli Kementerian Perindustrian Bidang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri, Mujiyono di Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Baca Juga: Perkuat Pendidikan Vokasi, Sinar Mas Gandeng Mitra dari Swiss

Mujiyono menjelaskan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada agenda pembangunan di periode keduanya, akan lebih fokus terhadap pengembangan kualitas SDM termasuk di sektor industri.

“Oleh karenanya, dibutuhkan revitalisasi program vokasi, khususnya di pendidikan tinggi seperti politeknik secara terstruktur dan sistematis. Tujuannya agar SDM industri kita bisa langsung siap terjun di lapangan sesuai kebutuhan perusahaan-perusahaan sekarang,” paparnya.

Menurut dia kompetensi dari lulusan program pendidikan vokasi seperti politeknik, memiliki pengetahuan dan wawasan yang lengkap, termasuk pula skill maupun attitude-nya. Guna mencapai sasaran tersebut, pihaknya sudah menyiapkan tiga jurus jitu agar pendidikan tinggi semacam politeknik mampu berkontribusi secara optimal dalam pengembangan SDM industri yang unggul.

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi, Program Vokasi Bayer Adopsi Sistem Jerman

Strategi pertama, Kemenperin memacu pembangunan politeknik di kawasan industri, karena saat ini pemerintah sedang giat mendorong pertumbuhan manufaktur di kawasan industri. Dalam dua tahun terakhir ini, Kemenperin sudah merealisasikan pembangunan empat politeknik di kawasan industri, yaitu Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Akademi Komunitas Tekstil di Solo, Jawa Tengah, serta Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Strategi kedua yakni mendorong perusahaan-perusahaan holding maupun industri skala besar untuk bisa membangun politeknik sesuai kebutuhan sektornya. Dengan demikian, diharapkan para lulusan dari politeknik yang didirikan perusahaan tersebut, mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja di seluruh anak perusahaannya.

Sementara itu, strategi ketiga, Kemenperin akan melakukan revitalisasi seluruh politeknik yang ada di tanah Air dan menyesuaikan dengan kebutuhan industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: