Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Dagang Belum Kendur, Pemerintah Diminta Waspada

Perang Dagang Belum Kendur, Pemerintah Diminta Waspada Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China diperkirakan masih akan berlanjut. Hal ini tidak lepas dari belum adanya kesepakatan yang membawa dampak positif bagi kedua negara dan juga perekonomian global. Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang ke-14 yang lalu hanya meredakan situasi perang dagang untuk jangka pendek saja.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan, perundingan antara kedua Presiden pada KTT G-20 akhir Juni kemarin sebenarnya memberikan secercah harapan. Perundingan ini tidak menghasilkan pengenaan tarif tambahan. Namun tarif yang saat ini sudah dikenakan oleh kedua negara pun tidak dicabut. Kedua Presiden juga mengemukakan adanya upaya untuk mereset kembali negosiasi perdagangan diantara kedua negara major power tersebut.

Baca Juga: AS vs China: Habis Perang Dagang, Terbitlah Perang Mata Uang

Namun pernyataan Donald Trump di suatu kesempatan kembali menimbulkan pergolakan di dalam negerinya. Pernyataannya yang mengatakan bahwa Huawei dapat kembali membeli produk-produk Amerika Serikat dalam waktu dekat disikapi negatif dan disebut tergesa-gesa untuk mencabut kebijakan yang semula diindikasikan untuk menjaga keamanan domestik Amerika Serikat dan menimbulkan pertanyaan atas kelanjutan negosiasi perdagangan.

“Melihat kondisi ini, saya memperkirakan dinamika perdagangan global masih terus berlanjut. Oleh sebab itu pemerintah perlu terus berhati-hati dalam menyiasati perang dagang. Kemungkinan perubahan keputusan yang begitu cepat mengindikasikan adanya kemungkinan perubahan atas kebijakan lainnya seperti yang telah berlangsung di Amerika Serikat saat ini pasca KTT G-20. Walaupun demikian, pernyataan tersebut disambut positif pemerintah China yang mengindikasikan akan membeli kembali produk agrikultur dari Amerika Serikat,” ungkap Pingkan di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Baca Juga: Trump dan Xi Jinping Sepakat Kendurkan Ketegangan Perang Dagang

KTT G-20 yang berlangsung di Osaka, Jepang pada 28-29 Juni 2019 lalu kembali mempertemukan pemimpin negara-negara anggota G-20, termasuk diantaranya adalah Amerika Serikat dan China, yang sejak setahun belakangan gencar mengenakan hambatan tarif impor satu sama lain. Pertemuan ini diharapkan mampu meredam tensi perang dagang yang sempat memanas di pertengahan kuartal kedua tahun ini.

Beberapa minggu sebelum KTT G-20 ini berlangsung, China melakukan retaliasi tarif dengan besaran antara 20-25% untuk produk-produk Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: