Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Horeee, Boeing Akan Bantu US$100 Juta untuk Korban Kecelakaan Lion Air di Tanjung Karawang

Horeee, Boeing Akan Bantu US$100 Juta untuk Korban Kecelakaan Lion Air di Tanjung Karawang Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Boeing Co pada Rabu (3/7/2019) menjanjikan US$100 juta untuk membantu keluarga yang terkena dampak kecelakaan mematikan pesawat 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia.

Sebagaimana dilansir dari chanelnewsasia.com, juru bicara Boeing mengungkapkan, "Pembayaran multi-tahun ini tidak bergantung pada tuntutan hukum yang diajukan oleh keluarga dari 346 orang korban yang tewas dalam dua kecelakaan itu, yang terjadi pada Oktober 2018 dan Maret tahun ini."

Dana tidak akan langsung ke keluarga, tetapi akan diberikan kepada pemerintah daerah dan organisasi nirlaba untuk membantu keluarga dengan pendidikan dan biaya hidup serta untuk pembangunan ekonomi di masyarakat yang terkena dampak.

Baca Juga: Setelah Boeing 737 Max, Sekarang Boeing 787 Dreamliner Turut Dicurigai

Boeing juga mengatakan akan mencocokkan sumbangan karyawan hingga Desember. "Kami sangat bersimpati pada keluarga dan orang-orang terkasih dari para korban yang ada di dalam pesawat, dan kami berharap penjangkauan awal ini dapat membantu memberi mereka kenyamanan," kata Kepala Eksekutif Boeing, Dennis Muilenburg.

Lusinan tuntutan hukum telah diajukan terhadap Boeing oleh keluarga korban Lion Air dan Ethiopian Airlines. Perusahaan sedang dalam pembicaraan mengenai penyelesaian terkait litigasi Lion Air dan juga menawarkan diri untuk bernegosiasi dengan keluarga korban Ethiopian Airlines, meskipun beberapa keluarga mengatakan mereka tidak siap untuk menyelesaikannya.

Persetujuan terkait uang tunai pada Rabu datang saat Boeing menghadapi penyelidikan dari regulator global dan anggota parlemen AS tentang pengembangan 737 MAX.

Baca Juga: Gaet Anak Usaha Boeing, Garuda Luncurkan Digital Navigation Chart

Perusahaan telah dikritik karena apa yang beberapa orang lihat adanya kesan tidak serius terhadap kecelakaan tersebut. Muilenburg dan eksekutif lainnya mengatakan bahwa keselamatan adalah prioritas Boeing dan telah bersumpah untuk belajar dari kecelakaan.

Setelah kecelakaan kedua, 737 MAX mendarat di seluruh dunia pada Maret. Boeing sedang mengerjakan perbaikan untuk perangkat lunak yang telah diidentifikasi memiliki kaitan dengan kedua kecelakaan tersebut. Sebelum 737 MAX dapat terbang lagi, haruslah mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh regulator udara AS.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: