Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Keok, Suku Bunga The Fed si Biang Kerok

Dolar AS Keok, Suku Bunga The Fed si Biang Kerok Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar dolar AS yang dinilai terlalu kuat dan mahal menjadi alasan utama Presiden AS, Donald Trump, mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, sejak awal tahun 2019, penguatan indeks dolar AS mencapai 0,62% atau setara dengan penguatan 2,22% secara year on year (yoy). 

Dalam cuitan pribadinya, Trump dengan tegas mengatakan AS perlu melakukan manipulasi nilai tukar layaknya China dan Eropa. Hal itu dilakukan untuk membantu dolar AS selamat dari kedua kompetitornya tersebut. 

Baca Juga: Awas! Dolar AS Sapu Bersih Rupiah!

"China dan Eropa memainkan permainan manipulasi kurs. Mereka memompa uang ke sistem (perekonomian) agar bisa berkompetisi dengan AS," tegas Trump. 

Desakan Trump perihal penurunan suku bunga acuan itu bukan tanpa alasan. Melansir dari Reuters, indeks dolar yang tinggi menjadi pemicu utama defisit perdagangan AS yang kian menganga dari US$51,2 miliar menjadi US$55,5 miliar.

Baca Juga: Ups! Dolar AS Ngamuk, Rupiah Jadi Remuk!

Bak buah simalakama, jika desakan Trump tersebut diaminkan oleh The Fed, tentu dolar AS akan menjadi korban. Sebab, jika suku bunga rendah, imbal hasil dari investasi aset berbasis dolar AS pun ikut terkikis. Hal itu menjadi kurang menarik bagi sebagian besar pelaku pasar sehingga investor akan mencari aset-aset investasi lain yang dianggap lebih menarik. 

Jika sudah demikian, aset-aset berisiko dari negara berkembang menjadi pihak yang diuntungkan, termasuk rupiah. Buktinya, meski tipis, rupiah sempat unggul 0,02% terhadap dolar AS.

Sebagai informasi, mayoritas mata uang Asia saat ini memang tengah menekan dolar AS. Beberapa mata uang benua kuning yang membuat dolar AS keok, yaitu dolar Hongkong (-0,12%), yuan (-0,10%), dan yen (-0,06%). 

Hingga berita ini dimuat, dolar AS berbalik unggul 0,06% terhadap rupiah sehingga menempatkan nilai tukar rupiah pada level Rp14.127 per dolar AS. Dolar AS juga unggu tipis 0,05% terhadap dolar Kanada. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: